Sentimen perang dagang global menyeret turun IHSG



KONTAN.CO.ID - AKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (22/3) ditutup turun 0,93% ke level 6.254,074. Hampir seluruh indeks saham sektoral catat penurunan.

Indeks saham sektor keuangan memimpin penurunan, yakni sebesar 1,79%.Di lain sisi, tercatat dua sektor saham yang alami penguatan yakni sektor aneka industri dengan penguatan sebesar 0,45% dan sektor perdagangan yang menguat 0,07%.

Di perdagangan hari yang sama, tercatat aksi beli bersih asing sebesar Rp 126,86 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing antara lain PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Saham paling banyak dijual asing di hari yang sama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).


Head of Lots Services Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan mencermati bahwa di awal perdagangan indeks sempat menguat. Hal ini menggambarkan bahwa sentimen kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) sudah mencapai antiklimaks.

"Pasar mulai rebound dari perdagangan Rabu (21/3). Keputusan The Federal Reserve (The Fed) juga cenderung tidak agresif," tutur Krishna.

Namun, di akhir perdagangan indeks mengalami penurunan, yang menurut Krishna, seiring dengan pelemahan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA).

Krishna menilai, sentimen perang dagang menjadi pengerek indeks turun hari ini. "Pasar menanti keputusan pengenaan tarif masuk bagi barang-barang China oleh Amerika Serikat," tutur Krishna.

Dari dalam negeri, pernyataan Presiden Jokowi terkait penurunan tarif tol cukup mempengaruhi. Hal ini menurut Krishna berimbas pada penurunan harga saham di sektor infrastruktur.

Sentimen-sentimen ini menurutnya masih akan berlanjut pada perdagangan saham Jumat (23/3). Pasar masih menunggu keputusan pengenaan tarif masuk untuk barang China hingga saat ini. Karena itu, menurutnya pergerakan IHSG Jumat (23/3) cenderung mengalami penurunan.Ia memprediksikan indeks besok akan bergerak di level 6.200-6.380. Beberapa saham pilihan Krishna adalah TLKM, INDY, dan UNTR.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia