Sentimen pertumbuhan ekonomi positif tak tahan lama menopang pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data ekonomi kuartal II yang di atas ekspektasi diperkirakan tak berlama-lama menjadi penopang pasar saham. Pasalnya, pasar akan menyesuaikan dan merespons dengan cepat sentimen-sentimen baru.

Sekadar informasi, pemerintah kemarin mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II sebesar 5,27%, di atas perkiraan pasar. IHSG menguat ditopang sentimen ini kemarin, tetapi hari ini, Selasa (7/8) terkoreksi kembali 0,16%.

"Kalau ditanya berapa lama (dampak angka pertumbuhan ekonomi ke pasar), enggak akan lama-lama banget," kata Analis Ciptadana Sekuritas Indonesia Fahressi Fahalmesta kepada Kontan, Senin (6/8).


Kinerja emiten pun dinilai tidak seluruhnya terdorong oleh kinerja pertumbuhan ekonomi tersebut. Salah satunya kinerja sektor semen. Sedangkan emiten dengan kapitalisasi pasar besar seperti dari sektor perbankan dan konsumsi, bergerak relatif in line.

"Jadi kalau lihat hasilnya, hanya beberapa sektor yang menarik dan naik terus ke depan, seperti poultry (peternakan unggas) yang tumbuh solid dan lebih baik tahun ini dibandingkan tahun lalu. Sedangkan sektor lain cenderung in line," ungkapnya.

Untuk prospek di Semester II-2018, Fahressi mengatakan masih banyak faktor yang bakal menekan kinerja emiten hingga akhir tahun. Sehingga, pergerakan harga saham emiten ke depan, diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan Semester I-2018.

Faktor-faktor tersebut antara lain, perkembangan pertumbuhan ekonomi Tanah Air ke depan, kondisi nilai tukar dollar AS terhadap rupiah, apalagi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga sudah dinaikkan.

"Kalau dilihat, semester II-2018 relatif sama saja. Bahkan ada kecenderungan downside, karena imbas perang dagang, jadi enggak akan bagus," jelasnya.

Selain itu, Ciptadana Sekuritas juga memangkas target pertumbuhan IHSG di akhir tahun, dari level optimisitis menjadi konservatif. Salah satunya karena earning price perusahaan sudah banyak yang direvisi.

"Saya relatif konservatif. Awal tahun kami masih optimisitis dengan target tinggi, sekarang downgrade, tapi masih di atas 6.000-an," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia