KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi lanjut menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (16/1). Sejumlah sentimen positif dari domestik akan menjadi faktor pendorong apresiasi rupiah. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, sentimen utama berasal dari rilis neraca perdagangan Indonesia Desember 2022 yang diperkirakan akan kembali surplus. "Saya memperkirakan, nilai surplus sekitar US$ 5,07 miliar," ucap Fikri saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/1). Pelemahan indeks dolar AS yang terjadi belakangan ini juga akan menjadi sentimen penguat rupiah dari segi eksternal. Pada Jumat (13/1), indeks dolar AS ditutup di level 102,20, turun 0,04% dalam sehari dan 1,51% dalam empat pekan.
Baca Juga: Suku Bunga BI Bisa Naik 25 Bps, Cermati Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pekan Ini Analis DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, investor menantikan rilis data neraca perdagangan Desember 2022 yang diperkirakan akan surplus sebesar US$ 4 miliar-US$ 5 miliar. "Revisi PP Nomor 1 Tahun 2019 mengenai devisa hasil ekspor dengan memperluas cakupan sektor bisnis yang harus menempatkan devisa hasil ekspor di dalam negeri juga akan menjadi sentimen positif tambahan," ucap Lukman.