Sentimen Risk-on Bakal Topang Penguatan Rupiah pada Jumat (3/6)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diproyeksikan menguat pada perdagangan besok, Jumat (3/6). Sentimen risk-on yang tengah mewarnai pasar global diyakini menjadi faktor pendorong penguatan rupiah.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, sentiment risk-on berpotensi masih mewarnai perdagangan besok. Sentimen tersebut datang dari penguatan yuan, seiring pemerintah China yang mendorong perbankan milik pemerintah untuk mendukung fasilitas kredit sebesar US$ 120 miliar guna pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Selain perbaikan risk sentiment di pasar keuangan global, Josua menyebut pelaku pasar mencermati rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada bulan Mei yang akan dirilis besok.


Sejauh ini, pasar memperkirakan Non-Farm Payroll (NFP) akan melandai meskipun tingkat pengangguran juga diperkirakan akan kembali turun.

Baca Juga: Dolar AS Melemah, Rupiah Paling Perkasa di Asia pada Hari Ini (2/6)

“Ekspektasi NFP bulan Mei yang lebih rendah dari bulan sebelumnya mengindikasikan bahwa ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga AS hingga akhir tahun ini cenderung tidak lebih agresif dari perkiraan sebelumnya,” ucap Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (2/6).

Oleh sebab itu, dia memperkirakan rupiah pada esok hari akan berada di rentang Rp 14.425 - Rp 14.525 dengan kecenderungan menguat.

Adapun, pada hari ini, Kamis (2/6), rupiah di pasar spot berhasil mengakhiri perdagangan dengan menguat 0,37% ke Rp 14.480 per dolar Amerika Serikat (AS). Di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.526 per dolar AS atau menguat 0,45%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari