Sentimen sanksi Iran berkurang, harga minyak mulai terkoreksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju harga minyak kembali tertahan setelah sempat menguat pada perdagangan kemarin. Mengutip Bloomberg, Selasa (1/5) pukul 19.52 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 di New York Mercantile Exchange susut 1,17% ke level USS 67,77 per barel. Padahal, kemarin harga sempat menyentuh level US$ 68,57 per barel.

Analis Monex Investindo, Putu Agus Pransuamitra, menjelaskan, sejak pekan lalu sejatinya harga minyak mentah sudah berada dalam kondisi sideways. "Harga bergerak hanya di kisaran US$ 67-US$ 69,30 per barel sampai hari ini," ujar Putu, Selasa (1/5).

Putu menilai, belum ada lagi momentum kenaikan maupun penurunan harga yang signifikan. Apalagi, data persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) pekan lalu naik menjadi 2,2 juta barel.


Adapun, pergerakan harga minyak masih menanti sentimen dari realisasi sanksi AS terhadap program nuklir Iran. "Batas waktu keputusan sanksi itu tanggal 12 Mei nanti. Kalau benar ada sanksi terhadap Iran, bisa jadi harga minyak akan melambung lagi," kata Putu.

Sementara, Putu memproyeksi sepanjang pekan ini harga minyak mentah masih akan bergerak dalam rentang US$ 66,40 hingga US$ 69,50 per barel. Ia juga menilai, sentimen pertemuan FOMC tampaknya tidak akan berdampak langsung pada pergerakan harga minyak.

"Kalau ada sinyal kenaikan suku bunga, lihat dulu dampak ke pergerakan dollar. Jika dollar naik signifikan, baru harga minyak akan tertekan," jelas Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat