KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah agenda bank sentral pekan ini menjadi sentimen utama yang menggerakkan bursa saham global maupun dalam negeri. Bank Indonesia (BI) diprediksi menahan suku bunga acuan, kendati Federal Reserve kemungkinan menaikkan bunga. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI akan digelar lebih dulu pada 24-25 Juli 2023.
Kemudian Federal Open Market Committee (FOMC) berlangsung 25-26 Juli 2023.
Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo Rp 2,73 Triliun, Cek Saham yang Banyak Dikoleksi Selama Sepekan Analis Saham Rakyat by Samuel Sekuritas, Billy Halomoan memperkirakan, BI tetap menahan suku bunga acuan di level 5,75%. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih juga memprediksikan suku bunga BI tetap di posisi 5,75%. Salah satu pertimbangan BI menahan suku bunga adalah bank sentral beberapa negara, khususnya The Fed belum benar-benar memberikan sinyal dovish. Sedangkan FOMC The Fed diprediksi menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points (bps), sejalan rencana menekan inflasi AS ke level 2%.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama, Nicodimus Kristiantoro menambahkan, pasar sangat yakin The Fed menaikkan federal funds rate (FFR). Jika kebijakan suku bunga BI dan The Fed sesuai konsensus pasar, Nico memproyeksikan IHSG dapat melanjutkan penguatan menuju ke level 7.000.
Baca Juga: Asing Banyak Memburu Saham-Saham Ini Pada Perdagangan Akhir Pekan Namun IHSG berpotensi turun jika dalam FOMC The Fed mengeluarkan pernyataan bernada hawkish, seperti membuka ruang kenaikan suku bunga lanjutan. Karena itu, Billy menilai saham-saham yang terkait dengan suku bunga menarik dicermati, seperti
BBRI,
BMRI,
BSDE,
ASRI, dan
JKON.
Nico juga menyematkan rekomendasi buy saham BMRI dengan target harga Rp 5.700 per saham. Nico juga menyarankan buy saham
AMRT dengan target Rp 2.980 dan
HMSP dengan target Rp 1.000 per saham.
Baca Juga: Ada GOTO dan TLKM, Cek Saham yang Paling Banyak Dilepas Asing Sepekan Ini Sedangkan Ratih merekomendasikan beli
ACES,
INKP, dan
SMGR. Target harga masing-masing Rp 760, Rp 9.300, dan Rp 7.200. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli