JAKARTA. Pasar saham Asia, selama sepekan ini sepertinya masih dirundung kecemasan akan berakhirnya stimulus The Fed. Akibatnya, bursa saham utama seperti Shanghai melemah 4,11% dalam sepekan ke 2.073,1. Selain itu, indeks Kospi juga turun 3,57% ke 1.822,83 dalam sepekan. Namun, indeks Nikkei justru naik 4,28% ke 13.230,13. Meski demikian, indeks MSCI Asia Pasific melemah 5,98% ke 127,64, selama sepekan. Analis Lautandhana Securindo, Widhi Indratmo Nugroho bilang, sentimen yang menekan bursa Asia datang dari pernyataan Gubernur The Fed, Ben S. Bernanke. The Fed berencana mengurangi stimulus karena proyeksi ekonomi Amerika Serikat (AS) membaik. Managing Director Investa Saran Mandiri, Jhon Veter mengungkapkan, saat ini sentimen positif bursa Asia hanya bergantung pada Jepang. Pelemahan yen terhadap dollar AS hingga 8% akan menjadi faktor pendukung utama. Selama ini, pelemahan yen cenderung menguntungkan Jepang karena ekonomi Jepang mengandalkan ekspor.
Sentimen The Fed
JAKARTA. Pasar saham Asia, selama sepekan ini sepertinya masih dirundung kecemasan akan berakhirnya stimulus The Fed. Akibatnya, bursa saham utama seperti Shanghai melemah 4,11% dalam sepekan ke 2.073,1. Selain itu, indeks Kospi juga turun 3,57% ke 1.822,83 dalam sepekan. Namun, indeks Nikkei justru naik 4,28% ke 13.230,13. Meski demikian, indeks MSCI Asia Pasific melemah 5,98% ke 127,64, selama sepekan. Analis Lautandhana Securindo, Widhi Indratmo Nugroho bilang, sentimen yang menekan bursa Asia datang dari pernyataan Gubernur The Fed, Ben S. Bernanke. The Fed berencana mengurangi stimulus karena proyeksi ekonomi Amerika Serikat (AS) membaik. Managing Director Investa Saran Mandiri, Jhon Veter mengungkapkan, saat ini sentimen positif bursa Asia hanya bergantung pada Jepang. Pelemahan yen terhadap dollar AS hingga 8% akan menjadi faktor pendukung utama. Selama ini, pelemahan yen cenderung menguntungkan Jepang karena ekonomi Jepang mengandalkan ekspor.