Selain memiliki alam yang memukau, Bali memiliki segudang kerajinan tangan yang mampu menarik perhatian wisatawan. Salah satunya adalah kerajinan aneka produk aksesori. Bila sedang berlibur ke Bali, Anda bisa menemukan sentra penjualan aksesori di Jalan legian Kaja, Kerobokan, Kuta, Denpasar, Bali. Dari jalan ini, terus sedikit akan menembus Jalan Raya Seminyak. Sentra aksesori ini memiliki panjang sekitar 2 kilometer (km). Jaraknya dari Pantai Kuta hanya sekitar 1 km. Saat KONTAN menyambangi sentra ini pada Minggu (13/5), tampak kesibukan para pedagang yang tengah melayani turis.
Sebagian besar pengunjungnya adalah turis asing yang membeli sejumlah aksesori yang dijajakan para pedagang. Aksesori yang terpampang di sentra ini mulai dari gelang, kalung, dan cincin. Aksesori tersebut terbuat dari berbagai bahan, seperti kaca, kayu, keramik, rotan, dan batok kelapa. Selain aksesori, sentra ini menawarkan suvenir, seperti kipas dengan aneka bentuk. Harga aksesori beraneka ragam, mulai dari Rp 5.000 untuk ukuran kecil sampai dengan ratusan ribu rupiah. Harga tersebut sangat ditentukan bahan dan ukuran. Semakin mahal bahannya, semakin mahal juga harga aksesori tersebut. Menurut Mahmud, salah seorang pedagang aksesori, sentra ini sudah ada sejak tahun 1960-an. Namun, saat itu pedagang belum menempati kios. Mereka masih menjajakan barang dagangannya langsung kepada turisturis yang berpelesiran di sepanjang Jalan Raya legian Kaja. "Jadi dulu pedagang menawarkan kepada turis sambil jalan di sepanjang jalan ini," jelas Mahmud. Baru di tahun 1990-an, pedagang mulai menetap dan mendiami toko-toko yang membentang di sepanjang Jalan legian Kaja. Mereka umumnya menyewa toko tersebut dari penduduk setempat. Saat ini, ada sekitar 50 toko berjejer di sepanjang jalan ini. Sebagian besar konsumen mereka adalah turis asing. Namun, terkadang ada juga turis domestik yang berbelanja di sentra ini. Menurut Mahmud, omzet tokonya dalam sehari rata-rata Rp 3 juta-Rp 4 juta. Ia bilang, aksesori yang paling banyak diminati adalah kalung yang terbuat dari kaca, batok kelapa, dan kayu. Harga kalung dijual mulai Rp 15.000-Rp 50.000.
Junup Sulaiman, pengelola Kios Kasakana mengklaim, sentra ini sebagai tempat favorit wisatawan yang ingin mendapatkan beragam aksesori untuk dibawa pulang sebagai cenderamata. Junup mengaku meraup omzet Rp 3 juta per hari, dengan laba bersih 15%. Pedagang lainnya, Made Sudarso menambahkan, Jalan legian Kaja merupakan tempat strategis untuk berjualan aksesori. Pasalnya, di jalan ini ada banyak turis lalu lalang, dan sebagian besar memilih berjalan kaki. Ia mengaku, meraup omzet Rp 4 juta per hari dengan laba bersih sekitar 10%. (Bersambung) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri