Sentra Aksesori Motor Cibitung: Onderdil bekas (2)



Sentra aksesori motor di Cibitung, Jawa Barat sudah berdiri sejak tahun 1999. Diramaikan oleh sekitar 21 pedagang, sentra ini menyediakan hampir semua produk aksesori motor. Di antaranya, knalpot, cakram, shock breaker, bodi, lampu, hingga kaca spion.

Para pedagang mendapatkan pasokan aksesori dari pelbagai sumber. Kebanyakan mereka peroleh dari para pedagang yang datang langsung ke mereka. Selain itu, ada yang bersumber dari bengkel-bengkel motor di daerah Bekasi, Jawa Barat. "Ada juga dari hasil tukar tambah dengan konsumen," kata Yusuf, salah seorang pedagang di sentra ini.

Oleh para para pedagang, aksesori bekas itu direkondisi agar tampak seperti baru. Seperti saat KONTAN menyambangi kawasan ini pada Jumat (2/11). Saat itu, Yusuf tengah sibuk mendempul sebuah tangki motor bekas. Tangki itu sudah agak tua dan ada bocor.


Yusuf mengaku, setiap hari selalu sibuk membetulkan aksesori motor bekas. Aktivitas ini biasa dilakukan sambil menunggu pembeli. "Pas saya jual, kondisi barang harus sudah mulus, jadi saya rapihkan dulu," tuturnya.

Sebagian barang yang dijual Yusuf memang barang bekas. Setelah diperbaiki, harga barang bekas itu lebih tinggi dibanding saat dibeli. Barang-barang bekas itu kebanyakan didapat dari hasil tukar tambah. Hampir semua pedagang di sentra ini menerima tukar

tambah. Namun, tidak semua pedagang memperbaiki sendiri barang bekas yang dijualnya.Contohnya, Iwan yang menggunakan jasa orang lain untuk membetulkan aksesori bekas.

Iwan mempekerjakan orang lain lantaran tak memiliki kemampuan membetulkan aksesori motor. Kebetulan, di kawasan itu memang ada penyedia jasa servis aksesori motor.

Iwan tinggal membebankan harga service tersebut ke para pelanggannya. Selain dari tukar tambah, ia juga mendapatkan barang bekas dari bengkel motor di kawasan Bekasi.

Aksesori bekas dari bengkel biasanya sudah dalam kondisi rusak. Oleh Iwan, barang bekas itu dibeli secara kiloan. "Khusus velg, ada retak sedikit pasti dijual secara kiloan. Daripada sayang, saya suka beli dari mereka," ujar Iwan.

Kadang, Iwan juga menerima aksesori bekas dari para pemulung. Ia umumnya menggunakan jasa perbaikan seluruh aksesori bekas itu. Proses perbaikannya meliputi pengelasan, dempul, hingga pengecatan.

Para pedagang biasa menyebut barang reparasi atau rekondisi ini sebagai barang servis. Iwan mengaku selalu menjelaskan ke konsumen bahwa barang itu merupakan barang servis.

Namun, tidak semua pedagang memberitahu konsumen bahwa barang tersebut merupakan barang servis dan mengklaim sebagai barang baru. Makanya, konsumen harus jeli membeli barang di tempat ini. Konsumen juga harus pintar menawar. Di sentra ini tak ada sistem harga mati. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri