Riwayat sentra buku dengan harga miring di Kwitang yang sangat kesohor boleh saja habis setelah penggusuran pada 2008 lalu. Tapi, para pedagangnya tetap eksis dengan memindahkan usaha ke tempat lain. Salah satunya, di Blok M Square. Di pusat belanja ini, mereka berusaha menghidupkan lagi nama besar Kwitang.Berada di pusat perbelanjaan, bukan berarti barang-barang yang dijual di sana harganya menguras kantong. Pusat buku murah yang mengambil tempat di lantai dasar Blok M Square, Jakarta Selatan, misalnya.Sesuai dengan namanya, sentra ini menjual buku baru dengan harga miring. Sebagian pedagang di sini merupakan pindahan dari Kwitang, Jakarta Pusat yang terkenal namanya lantaran memiliki koleksi buku yang cukup komplet dan melegonya dengan harga murah.Joni Rais, pemilik Lion Bookstore, contohnya. Sebelum digusur pada 2008 lalu, ia berdagang buku di sentra buku Kwitang sejak 1987 silam. Kemudian, ia pindah ke Jakarta City Center yang kini lebih dikenal dengan Thamrin City.Tapi, Joni mendapat tawaran juga dari pengelola Blok M Square untuk membuka lapak di sana, yang akhirnya ia terima. "Meski sewanya cukup mahal, saya lebih bisa bertahan di sini daripada di Thamrin City," katanya yang sudah menggeluti bisnis ini sejak 1983.Menurut Joni, lalu lintas pengunjung di pusat buku Thamrin City lebih sepi dibandingkan dengan Blok M Square, sekalipun pengelola kedua pusat perbelanjaan ini sama. Soalnya, Blok M dari dulu sudah terkenal sebagai surga belanja. Apalagi, banyak angkutan umum yang menuju kawasan ini.Siang menjelang sore, kebanyakan pengunjung di pusat buku Blok M Square adalah mahasiswa yang mencari buku kuliah atau referensi. Semakin sore, pengunjungnya makin bervariasi. Maklum, para pedagang menyediakan bermacam buku, mulai dari komik, buku umum, buku sekolah dan kuliah, buku agama, hingga majalah. Pedagang tidak hanya menghuni kios-kios yang ada di Blok C saja. Tapi, juga memenuhi lapak-lapak yang terletak di bagian tengah lantai basement Blok M Square dan dekat dengan eskalator. "Lalu lintas pengunjung di bagian tengah lebih ramai daripada di kios-kios," ujar Judianto Situmorang, pedagang yang memiliki satu kios dan satu lapak.Judianto bilang, pengunjung baru akan berburu buku yang dijual di kios, setelah mereka tidak menemukan buku yang dicarinya di lapak-lapal yang menyesaki bagian tengah lantai basement Blok M Square.Tak hanya dari Kwitang, Judianto mengungkapkan, pedagang di sentra ini berasal dari sejumlah pusat penjualan buku yang ada di seputaran Jakarta seperti Jatinegara, Jakarta Timur. "Sebelumnya saya berdagang buku di Jatinegara, dua tahun lalu pindah ke daerah UKI (Universitas Kristen Indonesia, Cawang), terus ke sini," kata pria yang sudah berjualan buku sejak 10 tahun lalu.Kepindahan Judianto ke Blok M Square tidak disengaja. Info ada pusat buku murah di Blok M Square ia dapat saat sedang berbelanja buku untuk stok dagangannya di sentra buku Senen, Jakarta Pusat. Dari situ, kemudian Judianto memutuskan pindah ke Blok M Square pada 2009 lalu.Pusat buku murah Blok M Square resmi buka pada Juli 2009. Joni Rais menuturkan, memang, bukan pekerjaan yang mudah memulai usaha di tempat yang baru. Tapi, dengan menjual buku-buku dengan harga murah, strategi ini tentu selalu bisa menarik minat orang membeli.(Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentra buku Blok M: Tempat berburu buku murah (1)
Riwayat sentra buku dengan harga miring di Kwitang yang sangat kesohor boleh saja habis setelah penggusuran pada 2008 lalu. Tapi, para pedagangnya tetap eksis dengan memindahkan usaha ke tempat lain. Salah satunya, di Blok M Square. Di pusat belanja ini, mereka berusaha menghidupkan lagi nama besar Kwitang.Berada di pusat perbelanjaan, bukan berarti barang-barang yang dijual di sana harganya menguras kantong. Pusat buku murah yang mengambil tempat di lantai dasar Blok M Square, Jakarta Selatan, misalnya.Sesuai dengan namanya, sentra ini menjual buku baru dengan harga miring. Sebagian pedagang di sini merupakan pindahan dari Kwitang, Jakarta Pusat yang terkenal namanya lantaran memiliki koleksi buku yang cukup komplet dan melegonya dengan harga murah.Joni Rais, pemilik Lion Bookstore, contohnya. Sebelum digusur pada 2008 lalu, ia berdagang buku di sentra buku Kwitang sejak 1987 silam. Kemudian, ia pindah ke Jakarta City Center yang kini lebih dikenal dengan Thamrin City.Tapi, Joni mendapat tawaran juga dari pengelola Blok M Square untuk membuka lapak di sana, yang akhirnya ia terima. "Meski sewanya cukup mahal, saya lebih bisa bertahan di sini daripada di Thamrin City," katanya yang sudah menggeluti bisnis ini sejak 1983.Menurut Joni, lalu lintas pengunjung di pusat buku Thamrin City lebih sepi dibandingkan dengan Blok M Square, sekalipun pengelola kedua pusat perbelanjaan ini sama. Soalnya, Blok M dari dulu sudah terkenal sebagai surga belanja. Apalagi, banyak angkutan umum yang menuju kawasan ini.Siang menjelang sore, kebanyakan pengunjung di pusat buku Blok M Square adalah mahasiswa yang mencari buku kuliah atau referensi. Semakin sore, pengunjungnya makin bervariasi. Maklum, para pedagang menyediakan bermacam buku, mulai dari komik, buku umum, buku sekolah dan kuliah, buku agama, hingga majalah. Pedagang tidak hanya menghuni kios-kios yang ada di Blok C saja. Tapi, juga memenuhi lapak-lapak yang terletak di bagian tengah lantai basement Blok M Square dan dekat dengan eskalator. "Lalu lintas pengunjung di bagian tengah lebih ramai daripada di kios-kios," ujar Judianto Situmorang, pedagang yang memiliki satu kios dan satu lapak.Judianto bilang, pengunjung baru akan berburu buku yang dijual di kios, setelah mereka tidak menemukan buku yang dicarinya di lapak-lapal yang menyesaki bagian tengah lantai basement Blok M Square.Tak hanya dari Kwitang, Judianto mengungkapkan, pedagang di sentra ini berasal dari sejumlah pusat penjualan buku yang ada di seputaran Jakarta seperti Jatinegara, Jakarta Timur. "Sebelumnya saya berdagang buku di Jatinegara, dua tahun lalu pindah ke daerah UKI (Universitas Kristen Indonesia, Cawang), terus ke sini," kata pria yang sudah berjualan buku sejak 10 tahun lalu.Kepindahan Judianto ke Blok M Square tidak disengaja. Info ada pusat buku murah di Blok M Square ia dapat saat sedang berbelanja buku untuk stok dagangannya di sentra buku Senen, Jakarta Pusat. Dari situ, kemudian Judianto memutuskan pindah ke Blok M Square pada 2009 lalu.Pusat buku murah Blok M Square resmi buka pada Juli 2009. Joni Rais menuturkan, memang, bukan pekerjaan yang mudah memulai usaha di tempat yang baru. Tapi, dengan menjual buku-buku dengan harga murah, strategi ini tentu selalu bisa menarik minat orang membeli.(Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News