Sentra burung Kelapa Gading: Pasar burung yang utamakan kebersihan (1)



Tak hanya Pasar Pramuka, pusat penjualan burung juga terdapat di Kelapa Gading. Bahkan, sejak 12 tahun ini, para pecinta burung memalingkan perhatian ke sentra ini. Lokasi strategis dan kenyamanan pasar burung berhasil menarik penggemar burung di ibu kota.Penggemar burung yang ada di Jakarta tentu sudah tak asing lagi dengan keberadaan Pasar Burung Pramuka. Ternyata, Pasar Pramuka bukan satu-satunya magnet para pecinta burung di ibu kota. Bergeser ke kawasan Jakarta Utara, tepatnya di Kelapa gading, ada pusat penjualan burung yang lengkap dan sering menjadi referensi para penggemar burung. Pusat penjualan burung itu sejatinya telah berdiri sejak 1999 silam, tepatnya di Jalan Pelepah Raya. Konon, sentra yang berdampingan dengan sentra ikan dan tanaman hias ini memang sengaja dipersiapkan bagi penggemar burung.Awalnya, pedagang burung di sentra ini berjumlah 20 orang. Mereka terbagi dalam lima blok. Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi pergantian kepemilikan kios dan jumlah pedagang tinggal 15 orang. Saat KONTAN menyambangi sentra tersebut pekan lalu, deretan kios pedagang burung ini penuh dengan sangkar-sangkar burung yang tergantung. Di berukuran 7x3 m2 ini. Pedagang di sini menyediakan beragam jenis burung peliharaan, lengkap dengan pakan maupun perlengkapan lain.Beberapa burung berkicau untuk kontes, seperti kenari, murai batu, kacer, lafbert, cucak hijau, hingga yang paling populer seperti merpati dapat dijumpai di sentra ini. Pedagang mendatangkan burung-burung tersebut dari tempat penangkarannya, yakni di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Trinaldy Subrata, salah satu pengunjung pasar burung ini, mengaku sudah menjadi pelanggan salah satu pedagang di sentra ini sejak tujuh tahun lalu. Lokasi yang strategis, yakni di jalan alternatif yang menghubungkan Jalan Perintis Kemerdekaan dengan Jalan Boulevard Barat, menjadi nilai tambah. Tak heran, banyak pecinta burung dari sekitar kawasan Kelapa Gading menyambangi pasar burung ini. "Berbelanja perlengkapan burung di sini cukup nyaman ketimbang di tempat lain," ujarnya. Sementara itu, Andri Lazuardi, pemilik Toko Rajawali, yang mulai membuka usaha jual beli burung sejak 1999 di sentra ini mengatakan, lokasi yang mudah dijangkau membuat para pelanggannya yang berasal dari Bekasi tak sungkan untuk datang kemari. "Rata-rata mereka datang untuk mencari pakan untuk burung peliharaan mereka," ujarnya.Sementara itu, Sidul, pemilik Imaco Fauna yang mulai membuka lapaknya sejak 2002 lalu mengatakan, selain lokasi yang cukup strategis, daya tarik sentra ini ketimbang pasar burung Pramuka adalah suasananya yang lebih nyaman. "Letak kios berderet rapi dan kebersihan yang terjaga, membuat banyak pelanggan betah berlama-lama di sini,' ucap pria 27 tahun ini.Kebersihan memang menjadi perhatian utama para pemilik kios di pasar burung ini. Menurut Sidul, pasca-hantaman flu burung di tahun 2006-2008, yang sempat memukul hampir semua pedagang burung, membuat para pedagang selalu mengutamakan kebersihan. "Setidaknya hal itulah yang bisa kami lakukan untuk menarik pelanggan baru mengunjungi pasar ini," kata Sidul.(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi