Sentra elektronik Taman Puring: Sempat tenar sebagai pasar barang selundupan (2)



Pasar Taman Puring dahulu tenar sebagai pasar yang menjual barang selundupan alias black market. Bahkan lebih seram lagi, pasar ini sempat terkenal sebagai pasar yang menjual barang hasil curian. Namun, pamor itu lambat laun pupus setelah sentra ini berbenah menjadi pasar tradisional yang lebih modern dan rapi.Bagi kebanyakan orang Jakarta, Pasar Taman Puring sudah tak asing lagi. Sentra penjualan barang bekas yang terletak di salah satu sudut Jakarta Selatan itu sangat strategis, karena berdekatan dengan pemukiman elite dan pusat perbelanjaan di daerah Kebayoran Baru.Pasar Taman Puring juga menjadi salah satu dari tiga pasar pendukung perkembangan beberapa pusat belanja di wilayah Kebayoran Baru, seperti Kawasan Melawai dan Blok M. Di samping Taman Puring, ada pasar tradisional lain, seperti Pasar Jaya Blok A dan Pasar Jaya Mayestik.Ketiga pasar penunjang tersebut masuk dalam program Pemerintah DKI Jakarta sebagai salah satu basis perdagangan nasional. Tapi, Taman Puring sendiri tidak dikelola oleh Pasar Jaya. Pasar ini murni diperuntukan untuk pedagang kaki lima. Pasar ini di bina oleh Pemerintah DKI dan pengelolaannya dipercayakan ke pedagang langsung.Sebagai sentra perdagangan, Taman Puring tak hanya disambangi oleh warga Jakarta saja. Taman Puring juga sering disinggahi turis asing dan lokal yang sedang berkunjung di ibukota. Tak hanya menjual bermacam barang bekas, Taman Puring juga melego produk baru sepatu, baju olahraga, sampai peralatan elektronik.Taman Puring sudah terkenal sejak tahun 1960-an. Keberadaan sentra ini tak lepas dari sejarah Jakarta yang terus berkembang. Pasar ini dulu pernah terkenal sebagai tempat penjualan barang-barang selundupan atawa black market. Bahkan dulu, Taman Puring populer sebagai tempat penjualan barang-barang hasil tindak kejahatan alias kriminal.Namun, setelah sempat mengalami musibah kebakaran pada 2002, pasar yang khusus disediakan untuk pedagang kaki lima inipun mulai berbenah. Bahkan, saat ini, pamor Taman Puring sebagai tempat penjualan barang haram sudah mulai pupus. Hanya saja, keberadaan sentra ini sempat terombang-ambing karena berdiri di atas lahan terbuka hijau. Pasar Taman Puring sempat akan dibongkar karena dianggap menganggu keberadaan paru-paru kota.Adanya tarik menarik antar-kepentingan di jajaran Pemerintah DKI dan Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan membuat beberapa pedagang kala itu merasa resah. "Mengurus kepemilikan toko pada waktu itu lebih sulit dibandingkan tiga tahun belakangan ini," ujar Andri, pemilik Maju Jaya Audio di sentra elektronik bekas Taman Puring.Namun, kekhawatiran itu tidak sampai terjadi. Pasalnya, sampai sekarang, Taman Puring terus berkembang menjadi pasar yang lebih modern dan rapi. Bahkan, saat krisis moneter 1997-1998, pasar ini semakin ramai dan diminati orang yang ingin membuka usaha.Pembangunan Taman Puring menjadi seperti sekarang ini, tak lepas dari usaha gotong royong seluruh pedagang dan Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan. Taman Puring yang bangunannya lebih tertata rapih tentu akan menghilangkan kesan semrawut yang dulu pernah melekat. Pembenahan Pasar Taman Puring dilakukan dalam upaya menjaga kawasan Kebayoran Baru sebagai salah satu sentra perdagangan dan perbelanjaan di Jakarta Selatan. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi