Sentra Food (FOOD) klaim penjualan ritelnya menguat di tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen daging olahan, PT Sentra Food Indonesia Tbk tengah menggenjot penjualan di segmen pasar ritel. Setelah kuat di segmen pasar Hotel, Restoran, Kafe (Horeka), emiten berkode FOOD ini optimistis merambah network di dunia pasar modern.

Karina Larasari Putri, Corporate Secretary FOOD mengklaim pada tahun ini komposisi penjualan ada perubahan yang signifikan. "Saat ini penjualan di sektor ritel memang mengalami peningkatan dibandingkan sektor Horeka," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (22/7).

Sayangnya manajemen belum dapat merincikan perolehan bisnis terbarunya saat ini. Kalau berkaca pada laporan keuangan kuartal-I 2019, porsi penjualan terbesar berasal dari perusahaan ritel PT Trans Retail Indonesia yang merupakan pemilik ritel Transmart Carrefour sebanyak 11% dari total revenue pada saat itu, dimana pada periode yang sama tahun lalu porsi penjualan ke ritel tersebut hanya 9% saja.


Sebelumnya perseroan memang menargetkan porsi penjualan ritel tahun ini dapat berada pada level 50%, dimana pada tahun sebelumnya hanya 35%-38% saja. "Perseroan memang berencana pada semester 2 tahun 2019 ini untuk meningkatkan penjualan di sektor ritel karena peluang untuk berkembang di sektor ini masih terbuka luas," sebut Karina.

Walaupun hal tersebut bukan tanpa tantangan, Karina mengakui beberapa retailer alias supermarket ada yang berkurang jumlah unitnya. Namun perseroan tetap optimistis lantaran permintaan akan produk daging olahan dinilai dapat terus meningkat dalam jangka panjang.

Sepanjang semester-I 2019 ini, kata Karina tekanan pasar masih terasa cukup besar. Ia belum dapat membagikan detil capaian FOOD, namun perseroan masih berharap peningkatan penjualan baru mulai akan dirasakan pada semester-II tahun 2019 ini.

"Momen lebaran dan liburan di bulan Mei kemarin pun cukup memberikan dampak positif pada bisnis Perseroan yang ditunjukkan dari peningkatan produksi dan omset penjualan Perseroan pada bulan tersebut," ungkap Karina.

Untuk jenis produk yang diunggulkan FOOD tetap daging olahan sapi bakal lebih banyak dibandingkan daging olahan ayam dan ikan yang merupakan diversifikasi lini bisnis perseroan. Adapun total kapasitas produksi pabrikan saat ini mencapai 150 ton sampai 200 ton per bulannya.

Mengulik capaian perseroan sampai kuartal-I 2019 ini pendapatan bersih FOOD tercatat Rp 26,65 miliar atau turun 9,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 29,46 miliar. Turunnya revenue diikuti oleh menyusutnya beban pokok penjualan hingga 29% year on year (yoy) menjadi Rp 14,56 miliar di kuartal-I 2019.

Alhasil laba kotor yang diperoleh mampu diamankan sebanyak Rp 22,08 miliar atau naik hampir 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,68 miliar. Setelah dikurangi berbagai pos beban lainnya, didapati laba bersih senilai Rp 329 juta di triwulan pertama 2019 atau meningkat lebih dari 5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 62 juta.

Produk daging olahan mendominasi penjualan FOOD di kuartal-I 2019 yakni Rp 16,69 miliar atau 62% dari total revenue pada periode tersebut, sisanya diisi oleh produk daging mentah. Perseroan masih tetap optimistis untuk dapat meraih pertumbuhan penjualan 8,5% di tahun ini atau senilai Rp 132 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini