Sentra Food Indonesia (FOOD) belanjakan Rp 8 miliar untuk membeli mesin-mesin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja modal PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) sebesar Rp 8 miliar sudah dibelanjakan di semester I 2020 untuk pembelian mesin-mesin. 

Direktur Utama Sentra Food Indonesia, Agustus Sani Nugroho menjelaskan mesin-mesin yang dibeli dari belanja modal Rp 8 miliar sebagian digunakan untuk penggantian (replacement) mesin yang sudah tua sehingga bisa lebih cepat dan efisien. 

"Salah satunya adalah mesin pemotong (slicer) buatan Jerman yang lebih cepat potongnya dan dapat menghitung sendiri. Ini memberikan efek efisiensi dari segi waktu bisa bekerja lebih cepat dan menghasilkan slicing produk lebih banyak," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (26/8). 


Baca Juga: Sentra Food Indonesia (FOOD) rilis produk baru, begini prospeknya hingga akhir tahun

Selain mesin replacement, Agustus memaparkan FOOD juga menggunakan sebagian dana belanja modal untuk mesin baru untuk produk anyar di kelompok siap saji yakni rendang padang. Adapun produk baru tersebut sudah masuk ke pasar swalayan dan marketplace sehingga penjualannya akan didorong di paruh kedua tahun ini. 

Mesin baru untuk kelompok produk siap saji ini dibeli dengan tujuan untuk persiapan jikalau penjualannya sudah masif di pasar. "ini sebagai langka antisipasi jika berhasil mendorong produk rendang yang saat ini produksinya masih skala kecil yakni 1 ton - 1,5 ton per bulan. Harapannya jika sudah masif pemesanannya, mesin baru ini bisa memproduksi hingga 50 ton - 60 ton per bulan," jelasnya. 

Adapun dampak dari seluruh pembelian mesin tersebut membuat total produksi FOOD bisa mencapai 250 ton per bulan atau 3.000 ton per tahun. 

Baca Juga: Sentra Food Indonesia (FOOD) Berharap New Normal Bisa Genjot Penjualan Semester Kedua

Di sisi lain, pada semester I 2020 tercatat total aset dan liabilitas FOOD meningkat. Rinciannya, total aset tumbuh 6,87% dibandingkan 31 Desember 2019 yang senilai Rp 118,58 miliar menjadi Rp 125,55 miliar di akhir Juni 2020. Adapun liabilitas FOOD menjadi Rp 52,70 miliar atau naik 18,35% dibandingkan Desember 2019. 

Agustus memaparkan kenaikan aset perusahaan disebabkan karena pembelian bahan baku dan mesin-mesin produksi. Adapun kenaikan atas liabilitas disebabkan karena penambahan utang bank yang digunakan untuk pembelian mesin-mesin untuk meningkatkan produksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .