KONTAN.CO.ID - Minggu malam, sehabis hujan deras mengguyur Jakarta sedari fajar, sentra kuliner gulai tikungan alias gultik di sekitar Blok M nampak sepi pembeli. Hanya sesekali nampak beberapa anak muda menghampiri lapak penjual gultik untuk mengusir rasa lapar yang cepat menyergap saat dingin. Beberapa genangan air juga ikut membasahi sekitar lapak-lapak pedagang gultik yang terletak di sekitar Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan ini. “Kalau musim hujan begini memang lebih sepi. Kuncinya biar ramai pembeli, ya ngga hujan aja, pasti di sini ramai. Apalagi kalau malam. Hari ini memang agak sepi karena habis hujan,” ungkap Gareng, salah satu pedagang gultik yang mangkal persis di tikungan Plaza Blok M, Jakarta Selatan. Ia mengatakan jika sedang ramai pembeli, dirinya bisa menghabiskan 15–20 kilogram (kg) daging sapi dalam semalam. Namun, jika sedang sepi pembeli, Gareng hanya menghabiskan 6–8 kg daging sapi tiap malam. “Soal berapa porsinya, tidak tentu sih, namanya juga orang dagang. Saya juga jarang menghitung berapa porsi yang bisa dijual tiap malam,” ujarnya sambil tertawa.
Sentra gulai legendaris yang kian ramai pedagang baru (2)
KONTAN.CO.ID - Minggu malam, sehabis hujan deras mengguyur Jakarta sedari fajar, sentra kuliner gulai tikungan alias gultik di sekitar Blok M nampak sepi pembeli. Hanya sesekali nampak beberapa anak muda menghampiri lapak penjual gultik untuk mengusir rasa lapar yang cepat menyergap saat dingin. Beberapa genangan air juga ikut membasahi sekitar lapak-lapak pedagang gultik yang terletak di sekitar Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan, Jakarta Selatan ini. “Kalau musim hujan begini memang lebih sepi. Kuncinya biar ramai pembeli, ya ngga hujan aja, pasti di sini ramai. Apalagi kalau malam. Hari ini memang agak sepi karena habis hujan,” ungkap Gareng, salah satu pedagang gultik yang mangkal persis di tikungan Plaza Blok M, Jakarta Selatan. Ia mengatakan jika sedang ramai pembeli, dirinya bisa menghabiskan 15–20 kilogram (kg) daging sapi dalam semalam. Namun, jika sedang sepi pembeli, Gareng hanya menghabiskan 6–8 kg daging sapi tiap malam. “Soal berapa porsinya, tidak tentu sih, namanya juga orang dagang. Saya juga jarang menghitung berapa porsi yang bisa dijual tiap malam,” ujarnya sambil tertawa.