Ikan hias tak pernah sepi peminat. Dengan bentuknya yang lucu dan warna yang indah, banyak yang jatuh hati dengan ikan hias. Lantaran penggemarnya berjibun, tak heran banyak bermunculan sentra penjualan ikan hias. Di Bandung, Jawa Barat, sentra ikan hias bisa ditemui di sekitar Jalan Peta, dekat kawasan Teggallega. Sentra ikan hias ini berada tidak jauh dari kawasan Monumen Lautan Api, Tegallega. Di tempat ini, terdapat sekitar 126 pedagang ikan hias. Kios ikan hias di tempat ini tidak ada yang permanen. Hanya berbentuk tenda di pinggir jalan, dan mulai beroperasi pukul 06.00 WIB- 18.00 WIB. Para pedagang menjajakan berbagai jenis ikan hias, seperti ikan koi, cupang, komet, dan arwana. Salah seorang pedagang ikan hias, Muhamad Edy, 41 tahun, mengisahkan, sentra ikan hias di Jalan Peta sudah ada sejak tahun 1980. Awalnya, hanya ada tiga pedagang ikan hias yang mangkal di tempat ini. Itu pun belum menetap karena masih keliling Kota Bandung dengan menggunakan gerobak dorong. Lambat laun, mereka kemudian memilih menetap di trotoar Jalan Peta ini. Lantaran penggemar ikan hias terus bertambah, pedagang ikan hias yang mangkal di tempat ini juga semakin ramai. Edy, pedagang lain di tempat ini mengaku sudah berjualan ikan hias selama 12 tahun. "Tapi jualan di Jalan Peta ini baru enam tahun ini, sebelumnya keliling," ujarnya.Ikan hias yang dijajakannya cukup beragam, seperti koi, komet, metalik, dan arwana. Harga jualnya bervariasi. Untuk ikan koi kecil dibanderol Rp 10.000 per tiga ekor. Sementara yang agak besar dibanderol Rp 5.000-Rp 20.000 per ekor. Yang harga jualnya paling mahal adalah ikan arwana. "Ikan arwana super red paling mahal, mulai dari Rp 1,5 juta per ekor sampai Rp 10 juta," jelas Edy. Edy mengaku, bisa meraup omzet rata-rata Rp 500.000 per hari atau Rp 15 juta per bulan dengan laba bersih sekitar 50%. Kendati labanya besar, risiko berjualan ikan hias juga tinggi. Salah satu risikonya, "Ikan banyak mati kalau salah urus," ujarnya. Pedagang lain, Sultan, 33 tahun mengaku, sudah berjualan di sentra ikan hias di Jalan Peta sejak tiga tahun terakhir. Dalam sehari, ia bisa meraup omzet rata-rata Rp 400.000, atau Rp 12 juta hingga Rp 16 juta per bulan. Adapun laba bersihnya sekitar 50%-60%.Ia menjual berbagai jenis ikan hias dengan harga mulai dari Rp 10.000 - Rp 200.000 per ekor. "Tergantung jenis ikan dan warnanya," ujarnya.Samina, 35 tahun, pedagang ikan hias di sentra tersebut mengaku, telah berjualan sejak setahun terakhir. Ia mengawali usaha ini dengan modal kecil sehingga, ikan hias yang dijualnya tidak banyak dan bukan jenis ikan mahal. Di kiosnya, ia hanya menjajakan ikan koi, komet, dan beberapa jenis ikan lainnya. "Harganya mulai Rp 10.000-Rp 20.000 per ekor," ujarnya.Omzetnya dalam sehari juga tidak besar. Hanya sekitar Rp 100.000 atau Rp 3 juta hingga Rp 4 juta dalam sebulan. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentra ikan hias Tegallega: Lokasi favorit berburu
Ikan hias tak pernah sepi peminat. Dengan bentuknya yang lucu dan warna yang indah, banyak yang jatuh hati dengan ikan hias. Lantaran penggemarnya berjibun, tak heran banyak bermunculan sentra penjualan ikan hias. Di Bandung, Jawa Barat, sentra ikan hias bisa ditemui di sekitar Jalan Peta, dekat kawasan Teggallega. Sentra ikan hias ini berada tidak jauh dari kawasan Monumen Lautan Api, Tegallega. Di tempat ini, terdapat sekitar 126 pedagang ikan hias. Kios ikan hias di tempat ini tidak ada yang permanen. Hanya berbentuk tenda di pinggir jalan, dan mulai beroperasi pukul 06.00 WIB- 18.00 WIB. Para pedagang menjajakan berbagai jenis ikan hias, seperti ikan koi, cupang, komet, dan arwana. Salah seorang pedagang ikan hias, Muhamad Edy, 41 tahun, mengisahkan, sentra ikan hias di Jalan Peta sudah ada sejak tahun 1980. Awalnya, hanya ada tiga pedagang ikan hias yang mangkal di tempat ini. Itu pun belum menetap karena masih keliling Kota Bandung dengan menggunakan gerobak dorong. Lambat laun, mereka kemudian memilih menetap di trotoar Jalan Peta ini. Lantaran penggemar ikan hias terus bertambah, pedagang ikan hias yang mangkal di tempat ini juga semakin ramai. Edy, pedagang lain di tempat ini mengaku sudah berjualan ikan hias selama 12 tahun. "Tapi jualan di Jalan Peta ini baru enam tahun ini, sebelumnya keliling," ujarnya.Ikan hias yang dijajakannya cukup beragam, seperti koi, komet, metalik, dan arwana. Harga jualnya bervariasi. Untuk ikan koi kecil dibanderol Rp 10.000 per tiga ekor. Sementara yang agak besar dibanderol Rp 5.000-Rp 20.000 per ekor. Yang harga jualnya paling mahal adalah ikan arwana. "Ikan arwana super red paling mahal, mulai dari Rp 1,5 juta per ekor sampai Rp 10 juta," jelas Edy. Edy mengaku, bisa meraup omzet rata-rata Rp 500.000 per hari atau Rp 15 juta per bulan dengan laba bersih sekitar 50%. Kendati labanya besar, risiko berjualan ikan hias juga tinggi. Salah satu risikonya, "Ikan banyak mati kalau salah urus," ujarnya. Pedagang lain, Sultan, 33 tahun mengaku, sudah berjualan di sentra ikan hias di Jalan Peta sejak tiga tahun terakhir. Dalam sehari, ia bisa meraup omzet rata-rata Rp 400.000, atau Rp 12 juta hingga Rp 16 juta per bulan. Adapun laba bersihnya sekitar 50%-60%.Ia menjual berbagai jenis ikan hias dengan harga mulai dari Rp 10.000 - Rp 200.000 per ekor. "Tergantung jenis ikan dan warnanya," ujarnya.Samina, 35 tahun, pedagang ikan hias di sentra tersebut mengaku, telah berjualan sejak setahun terakhir. Ia mengawali usaha ini dengan modal kecil sehingga, ikan hias yang dijualnya tidak banyak dan bukan jenis ikan mahal. Di kiosnya, ia hanya menjajakan ikan koi, komet, dan beberapa jenis ikan lainnya. "Harganya mulai Rp 10.000-Rp 20.000 per ekor," ujarnya.Omzetnya dalam sehari juga tidak besar. Hanya sekitar Rp 100.000 atau Rp 3 juta hingga Rp 4 juta dalam sebulan. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News