Setiap akhir pekan dan hari libur nasional, sentra ikan hias di Jalan Peta, Tegallega, Bandung selalu dibanjiri pembeli. Selain warga Bandung sendiri, banyak juga pembeli yang datang dari luar kota. Alhasil, omzet pedagang melonjak. Untuk mengantipasi lonjakan permintaan, mereka pun menambah modal berjualan.Setiap akhir pekan dan hari libur nasional, sentra ikan hias di Jalan Peta, Tegallega,Bandung selalu ramai pembeli. Pembeli yang datang ke sentra tersebut bukan hanya berasal dari warga Bandung saja. Tetapi tak sedikit pula pengujung dari luar Bandung, seperti Jakarta, Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut. Tak pelak, omzet pedagang saat akhir pekan atau hari libur nasional bisa meningkat hingga tiga kali lipat dari hari biasa. Muhammad Edy, pedagang ikan hias di Jalan Peta mengaku, setiap akhir pekan bisa meraup omzet antara Rp 1,5 juta - Rp 2 juta. Sementara hari biasa hanya berkisar Rp 500.000 per hari. "Kalau akhir pekan pada tanggal-tanggal muda, omzet yang saya dapat bisa lebih besar lagi," ujar Edy.Menurut Edy, pembeli di sentra ini masih tetap di dominasi masyarakat dari wilayah Bandung dan sekitarnya. Sementara dari luar Bandung tidak sebanyak pembeli dari Bandung. Biasanya, kata Edy, pembeli dari luar kota ini hanya memesan beberapa ekor saja. "Sebagian besar dari mereka hanya mencari jenis ikan hias yang tidak ada di daerah mereka saja," ujarnya.Lain halnya dengan pembeli yang berasal dari wilayah Bandung. Selain intensitas kunjungannya sangat sering, mereka juga membeli hampir semua jenis ikan hias yang dijual di sentra tersebut. Sultan, pedagang lain membenarkan, jumlah pengunjung membludak setiap akhir pekan. "Pokoknya setiap Sabtu dan Minggu pasti ramai," ujarnya. Makanya, menurut dia, setiap akhir pekan tidak ada pedagang yang libur berjualan. Sebab, saat itulah kesempatan pedagang untuk meraup omzet besar.Ia mengaku, omzetnya pada hari biasa hanya sekitar sebesar Rp 400.000 per hari. Sedangkan pada akhir pekan bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Samina, pedagang lainnya juga merasakan peningkatan omzet di akhir pekan. Pada akhir pekan, ikan hiasnya bisa terjual dua sampai tiga kali lipat dari hari biasa. Pada hari Senin sampai Jumat omzet yang dikantonginya rata-rata Rp 100.000 per hari. Maka pada akhir pekan, omzetnya berkisar Rp 200.000-Rp 250.000 per hari. "Saya harus menambah modal dua kali lipat jika menjelang akhir pekan," ujarnya. Menurutnya, hampir semua pedagang menambah modal jualan setiap akhir pekan. Hal itu untuk mengantisipasi membludaknya pembeli. Jika modal terbatas, ikan hias yang dijual akan cepat habis, padahal permintaan banyak. Sultan mengamini pernyataan Saminah. Setiap akhir pekan, ia mempersiapkan modal tiga sampai empat kali lebih besar dari modal pada hari biasa. Adapun Edy punya strategi berbeda. Selama ini, ia memesan dulu ikan dari para pemasok. Setelah terjual baru kemudian dibayar. "Saya membeli ikan dari pemasok setiap hari, jadi ikan tetap segar dan minim risiko kematian," ujarnya. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentra ikan hias Tegallega: Omzet melonjak (3)
Setiap akhir pekan dan hari libur nasional, sentra ikan hias di Jalan Peta, Tegallega, Bandung selalu dibanjiri pembeli. Selain warga Bandung sendiri, banyak juga pembeli yang datang dari luar kota. Alhasil, omzet pedagang melonjak. Untuk mengantipasi lonjakan permintaan, mereka pun menambah modal berjualan.Setiap akhir pekan dan hari libur nasional, sentra ikan hias di Jalan Peta, Tegallega,Bandung selalu ramai pembeli. Pembeli yang datang ke sentra tersebut bukan hanya berasal dari warga Bandung saja. Tetapi tak sedikit pula pengujung dari luar Bandung, seperti Jakarta, Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut. Tak pelak, omzet pedagang saat akhir pekan atau hari libur nasional bisa meningkat hingga tiga kali lipat dari hari biasa. Muhammad Edy, pedagang ikan hias di Jalan Peta mengaku, setiap akhir pekan bisa meraup omzet antara Rp 1,5 juta - Rp 2 juta. Sementara hari biasa hanya berkisar Rp 500.000 per hari. "Kalau akhir pekan pada tanggal-tanggal muda, omzet yang saya dapat bisa lebih besar lagi," ujar Edy.Menurut Edy, pembeli di sentra ini masih tetap di dominasi masyarakat dari wilayah Bandung dan sekitarnya. Sementara dari luar Bandung tidak sebanyak pembeli dari Bandung. Biasanya, kata Edy, pembeli dari luar kota ini hanya memesan beberapa ekor saja. "Sebagian besar dari mereka hanya mencari jenis ikan hias yang tidak ada di daerah mereka saja," ujarnya.Lain halnya dengan pembeli yang berasal dari wilayah Bandung. Selain intensitas kunjungannya sangat sering, mereka juga membeli hampir semua jenis ikan hias yang dijual di sentra tersebut. Sultan, pedagang lain membenarkan, jumlah pengunjung membludak setiap akhir pekan. "Pokoknya setiap Sabtu dan Minggu pasti ramai," ujarnya. Makanya, menurut dia, setiap akhir pekan tidak ada pedagang yang libur berjualan. Sebab, saat itulah kesempatan pedagang untuk meraup omzet besar.Ia mengaku, omzetnya pada hari biasa hanya sekitar sebesar Rp 400.000 per hari. Sedangkan pada akhir pekan bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Samina, pedagang lainnya juga merasakan peningkatan omzet di akhir pekan. Pada akhir pekan, ikan hiasnya bisa terjual dua sampai tiga kali lipat dari hari biasa. Pada hari Senin sampai Jumat omzet yang dikantonginya rata-rata Rp 100.000 per hari. Maka pada akhir pekan, omzetnya berkisar Rp 200.000-Rp 250.000 per hari. "Saya harus menambah modal dua kali lipat jika menjelang akhir pekan," ujarnya. Menurutnya, hampir semua pedagang menambah modal jualan setiap akhir pekan. Hal itu untuk mengantisipasi membludaknya pembeli. Jika modal terbatas, ikan hias yang dijual akan cepat habis, padahal permintaan banyak. Sultan mengamini pernyataan Saminah. Setiap akhir pekan, ia mempersiapkan modal tiga sampai empat kali lebih besar dari modal pada hari biasa. Adapun Edy punya strategi berbeda. Selama ini, ia memesan dulu ikan dari para pemasok. Setelah terjual baru kemudian dibayar. "Saya membeli ikan dari pemasok setiap hari, jadi ikan tetap segar dan minim risiko kematian," ujarnya. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News