Sentra mebel rotan: Omzet naik jelang Lebaran (3)



Meski tidak selalu ramai pembeli, para pedagang di sentra mebel rotan Jalan Raya Pasar Minggu mengatakan, setiap hari selalu saja ada yang mengunjungi kios mereka. Berbagai produk kerajinan tangan berbahan baku rotan tersedia di sini. Sebut saja kursi, meja, kuda-kudaan, sekesel, ayunan bayi, keranjang buah, dan gantungan lampu.

Sentra ini berada tepat di tepi rel keretaapi. Makanya, jika sedang sepi pembeli, biasanya pedagang bersantai dan mengobrol dekat rel keretaapi. Ketika KONTAN menyambangi sentra ini, kebanyakan pedagang duduk-duduk di belakang kios sambil mengobrol. Beberapa pedagang lain sedang melayani pembeli atau mengecat kursi rotan.

Sebagian besar pedagang mebel rotan di sentra ini juga tinggal di kios. Mereka membuat satu ruangan di belakang kios sebagai tempat tinggal sehari-hari.


Pada hari biasa atau hari kerja, sentra mebel rotan ini memang sepi pembeli. Berbeda dengan akhir pekan, pembeli yang datang lumayan banyak. Begitu juga dengan omzet yang diperoleh para pedagang.

“Kalau Sabtu dan Minggu pembeli pasti lebih banyak, beda dengan hari biasa yang hanya satu atau dua pembeli,” kata Sapani, salah satu pedagang rotan di sentra ini. Ia membuka kios sejak pukul 7.00 WIB dan tutup sekitar pukul 19.00 WIB.

Rezeki para penjual mebel rotan di sentra ini datang setiap menjelang Lebaran tiba. Dedi Suhardi, pedagang lain sentra ini, termasuk menikmati rezeki nomplok kala Lebaran tiba.

Lebaran tahun ini, misalnya, omzet Dedi bisa mencapai Rp 8 juta dalam sehari. Jenis mebel yang paling banyak dipesan ialah kursi dan sekesel (furnitur pembatas ruangan). Dedi juga bilang, ia tidak hanya melayani orderan dari dalam negeri. Beberapa pelanggannya berada di China. Dalam satu bulan, biasanya dia mengirim satu set kursi ke China.

Mamat, pemilik usaha mebel rotan di sentra ini, mengamini, menjelang Lebaran permintaan produk mebel di sentra ini cukup tinggi. Maklum, banyak warga biasanya memilih menghias rumah menjelang hari raya ketupat. Mebel rotan menjadi pilihan lantaran harganya yang masih terjangkau kalangan menengah bawah.

Itulah sebabnya, tiap menjelang Lebaran, Mamat membuka kios mebelnya 24 jam nonstop. Soalnya, sebagian besar pelanggan datang pada tengah malam.

Nah, saban menjelang Lebaran, omzet yang diraih Mamat berlipat 50% hingga 100% dari bulan biasa. "Jika menjelang Lebaran, kami berani membeli pasokan mebel lebih banyak supaya pelanggan bisa memiliki banyak pilihan dan tertarik membeli, "katanya.

Cuma, setelah Lebaran, sentra mebel rotan Pasar Minggu ini sepi pembeli. Bahkan terkadang berhari-hari tidak ada pembeli sama sekali yang datang.

Maka, pasokan mebel pun perlahan mulai dikurangi menunggu produk yang sudah ada terjual lebih dahulu. Begitu pula jam buka kios mebel rotan, makin cepat tutup.

Mamat menambahkan, selain menjelang Lebaran, menjelang Natal, dan tahun baru juga ada peningkatan pembelian, tapi tidak sebanyak saat mendekati Lebaran. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri