Sentra oleh-oleh haji Tanah Abang: Tambah pasokan sambut musim haji (2)



Pedagang oleh-oleh haji di pasar Tanah Abang, Jakarta sudah menambah stok untuk menghadapi kenaikan permintaan dari jemaah haji yang yang kembali ke Indonesia. Agar produk tersedia, sebagian pedagang mengimpornya sejak Agustus lalu, langsung dari Arab Saudi.Hari Raya Idul Adha atau akrab disebut Lebaran Haji jatuh tanggal 10 Dzulhijah atau 6 November 2011. Saat itu, umat Islam dari seluruh penjuru dunia menunaikan ibadah haji di kota Mekkah, Arab Saudi.Walau Lebaran Haji masih lama, kesibukan begitu terasa di sentra oleh-oleh haji di pasar Tanah Abang. Puluhan pedagang sudah sibuk memajang dagangan, berupa oleh-oleh khas haji seperti kurma, kacang arab, air zam-zam, sajadah di tokonya. Mereka sibuk menghadapi kenaikan permintaan saat para jemaah haji pulang ke Tanah Air. Tak hanya melayani pelanggan yang datang langsung ke toko, mereka juga menerima pesanan dari pelanggan lewat telepon. "Biar masih sebulan lagi, pelanggan sudah ramai," ujar Hamzah Fathoni, pemilik toko Kafilah di Tanah Abang.Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, Hamzah bahkan sudah menimbun barang-barang dagangannya jauh-jauh hari. Ia mengaku, paham betul kapan waktu ramai pembeli. Wajar saja, karena ia sudah bergelut dalam bisnis ini sejak 10 tahun silam.Untuk menambah stok oleh-oleh haji, Hamzah mengimpornya langsung dari Arab Saudi. "Kebetulan, ada saudara yang jadi eksportir di sana," kata Hamzah.Agustus lalu, Hamzah bahkan sudah menerima kiriman tiga kontainer oleh-oleh haji dari Arab Saudi. Kiriman itu langsung ia terima di pelabuhan Tanjung Priok. "Ini bisnis keluarga kami yang di Arab Saudi dan yang di Indonesia," kata Hamzah yang enggan menyebut nilai impor itu.Baru-baru ini, dia juga mendatangkan produk makanan seperti kurma, air zam-zam dan kacang arab. "Sebulan sebelum Lebaran Haji, stok kami sudah ada semua," ungkap Hamzah.Ia memperbanyak stok sejak jauh-jauh hari karena pelanggannya tak hanya sebatas Jabodetabek saja, tapi juga datang dari daerah. "Untuk pelanggan yang jauh, pesanan saya kirim pakai jasa logistik," terang Hamzah.Ia juga melayani pesanan dari pedagang. Seperti bulan ini, pesanan dari pedagang sudah mulai ramai. Apalagi, kata Hamzah, harga yang ia banderol saat ini masih terbilang miring ketimbang saat Lebaran tiba. "Saat Lebaran harga sudah naik 50%," kata Hamzah yang punya pelanggan di Sumatra dan Jawa.Roni Rizal, pemilik Toko oleh-oleh haji Toyyibah, juga sudah menambah stoknya dengan impor langsung dari Arab Saudi. Lewat teman lamanya saat masih kuliah di Kairo, lulusan Al-Azhar, Kairo, Mesir ini mendapatkan pasokan dagangan oleh-oleh khas haji. Menurut Roni, impor langsung oleh-oleh haji dari Arab Saudi sejatinya bisa dilakukan sendiri lewat biro jasa eksportir di Arab. Tapi, Roni enggan menggunakan jasa itu karena biayanya mahal. "Kalau sudah ada kenalan dan saling percaya, lebih gampang dan prosesnya lebih murah," kata pria yang sudah 10 tahun berbisnis oleh-oleh haji itu.Dari semua jenis barang impor, Roni memperbanyak air zam-zam karena air ini yang paling laris. "Dari total impor saya, 60% nya air zam-zam," ujar Roni yang juga enggan menyebut besaran nilai impornya itu. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi