Sentra batik di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, telah berdiri selama puluhan tahun. Mayoritas pedagang telah berjualan di pasar ini secara turun temurun. Selain mewarisi toko milik orangtuanya, banyak juga dari mereka yang membuka toko sendiri. Kendati membuka toko sendiri, sebelumnya mereka telah lama membantu orangtuanya mengelola toko. Contohnya Kaidar Ali, pemilik toko Batari Fashion di Klewer. Ia mengaku, telah puluhan tahun ikut orangtuanya berjualan di pasar ini. Baru delapan bulan yang lalu, ia memutuskan untuk membuka toko sendiri di Pasar Klewer. "Jadi, kami ini orang lama yang berdagang turun-temurun," kata Kaidar.
Menurut Kaidar, sampai saat ini, pemain baru masih bermunculan. Dan, umumnya mereka merupakan anak para pedagang yang sudah senior. Kehadiran para pemain baru ini tentu membuat persaingan antar pedagang semakin ketat. Kaidar pun menyiasatinya dengan pintar-pintar memilih barang dagangan. "Selain pakaian, saya juga menjual aneka perhiasan," ujarnya. Pedagang lain, Chusnol mengaku telah berjualan di Klewer selama 10 tahun. Sama halnya dengan Kaidar, sebelum membuka toko, ia juga lama membantu orangtuanya berjualan di Klewer. Ia bilang, persaingan antar pedagang memang makin ketat dibanding awal ia berjualan. Persaingan juga terjadi antara pedagang dengan pemasok. Soalnya, kata Chusnol, banyak pemasok sekarang datang langsung ke Klewer untuk menjajakan dagangan. "Dahulu para pemasok tidak pernah berjualan langsung di Pasar Klewer," katanya. Kondisi ini, menurutnya, sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Para pemasok biasanya menggelar dagangan di Klewer setiap Senin dan Kamis. Lokasi lapaknya berada di pelataran pasar atau di pinggiran jalan. Bagi para pedagang, kehadiran pemasok ini merupakan saingan terberat. Pasalnya, banyak konsumen memilih belanja langsung ke pemasok. "Tentu orang lebih memilih membeli dari tangan pertama daripada dari kami yang di dalam gedung," ujar Chusnol. Selain lokasinya di luar pasar, pemasok juga menjual barang dengan harga lebih murah dibanding pedagang. Menurut Chusnol, saat ini sudah banyak konsumen yang tahu tentang keberadaan pemasok ini, terutama konsumen dari wilayah Solo dan sekitarnya. Akibatnya, pedagang tidak hanya kehilangan pelanggan, tapi juga kesulitan menjaring pelanggan baru. Kini, mereka pun lebih mengandalkan penjualan kepada pelanggan lama. Umumnya, mereka ini pembeli dari luar kota. "Pelanggan-pelanggan dari luar kota ini yang sekarang saya jaga," ujar Chusnol.
Untuk itu, ia menyediakan beberapa layanan yang dapat memuaskan pelanggannya. Di antaranya layanan pemesanan via telepon dan pesan singkat (short message service/SMS). Menurutya, sudah banyak pelanggan yang memanfaatkan layanan tersebut. Lewat layanan via telepon atau SMS itu, Chusnol tinggal menyebutkan model terbaru dan segera mengirimkannya. Kebanyakan pelanggan Chusnol berdomisili di Kalimantan, Medan, Batam, dan Jawa. Dalam sebulan, ia rutin melakukan pengiriman dua kali ke luar kota. (Selesai) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri