Walau menempati gedung sementara lantaran pasar tengah dibangun, penjahit dan toko kain di Pasar Mayestik tak kehilangan pelanggan. Pelanggan bahkan bertambah. Sejak awal Mei lalu, para penjahit itu mengalami peningkatan order sekitar 50%.Sebagai pusat penjualan kain dan penjahit, Pasar Mayestik di Jakarta Selatan tidak pernah sepi pengunjung. Selain menawarkan produk yang komplet, harga kain dan ongkos jahit yang terjangkau menjadi kelebihan pasar ini.Pengunjung pasar ini datang dari segala kalangan. Tak hanya mereka yang berkantong cekak, masyarakat kelas atas juga tak canggung masuk ke dalam pasar. Jalan yang berdebu dan rusak lantaran proses rehabilitasi pasar tidak menjadi penghalang. Bahkan, kondisi gedung yang menjadi tempat penampungan sementara yang pengap dan panas pun tidak memupus keinginan masyarakat berbelanja. "Harganya lebih murah, dan saya sudah punya penjahit langganan." terang Indah Aprilia, pengunjung Pasar Mayestik yang sudah lima tahun menjadi pelanggan setia.Ongkos jahit di Pasar Mayestik relatif sama dengan penjahit kebanyakan. Tapi, jika pelanggan pintar menawar, ongkos jahit bisa digoyang. Bowo, pemilik Idola Obras, mengatakan, rata-rata ongkos jahit kebaya polos mulai Rp 150.000 hingga Rp 200.000. "Jika ditambah payet, naik jadi Rp 300.000, sampai Rp 800.000 untuk payet di seluruh kebaya," terang Bowo. Sedangkan tarif jahit kamisol Rp 150.000 jahit rok pasangan kebaya berbagai model Rp 200.000. Dan, tarif jahit bolero Rp 150.000.Bowo mengatakan, meski menempati gedung sementara, pesanan jasa jahitnya meningkat sejak awal Juni ini. Jika biasanya dia hanya mendapat pesanan 10 jahitan kebaya tiap hari, kini pesanan melonjak menjadi 20. "Banyak yang melangsungkan pernikahan," kata dia. Selain pernikahan, pesanan jahit kebaya juga ramai untuk acara wisuda. Saking ramainya pesanan jahit, Bowo mengaku tak sanggup melayani seluruh pesanan. Maklum, satu setel kebaya membutuhkan waktu dua minggu. Apalagi, selain melayani jasa jahit, dia juga melayani permintaan obras dan permak kebaya.Desi, pemilik Banzalu Collection di Pasar Mayestik, juga mengalami peningkatan pesanan sejak pertengahan Mei lalu. Saat ini, dia mampu melayani 20 pesanan jahitan kebaya tiap hari. Oleh karena itu, Desi lantas menambah jumlah penjahitnya. "Sejauh ini masih bisa ditangani meskipun butuh waktu lebih lama, sekitar satu mingguan," jelasnya.Selain permintaan jahit kebaya, order jahit jas juga mengalami peningkatan. Danang, penjahit jas dan setelan baju safari, mengatakan jika dulu bisa menerima tujuh order jahit jas tiap hari. Sekarang ini bisa mendapat order sebanyak 10–15 jas dan baju safari. "Minggu lalu baru selesai menjahit 100 pasang pakaian safari untuk instansi salah satu kotamadya di Jakarta," terangnya. Ongkos jahit satu stel jas Rp 650.000 untuk ukuran 3 meter. Adapun untuk satu stel baju safari ongkosnya Rp 150.000 sampai Rp 300.000.Dengan kenaikan ini, penjahit Pasar Mayestik mengaku menerima order lebih banyak dibanding dengan tahun lalu. "Dibandingkan dengan tahun lalu ada kenaikan sekitar 50%," imbuh Bowo. Kenaikan ini pesanan ini, menurut Bowo, dipicu oleh banyaknya diskon harga kain di Pasar Mayestik. Selain itu, masyarakat juga telah mengenal dan mengetahui lokasi penampungan sementara sehingga tidak kesulitan mencari pasar ini. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentra penjahit Mayestik: Permintaan bertambah jelang musim nikah (2)
Walau menempati gedung sementara lantaran pasar tengah dibangun, penjahit dan toko kain di Pasar Mayestik tak kehilangan pelanggan. Pelanggan bahkan bertambah. Sejak awal Mei lalu, para penjahit itu mengalami peningkatan order sekitar 50%.Sebagai pusat penjualan kain dan penjahit, Pasar Mayestik di Jakarta Selatan tidak pernah sepi pengunjung. Selain menawarkan produk yang komplet, harga kain dan ongkos jahit yang terjangkau menjadi kelebihan pasar ini.Pengunjung pasar ini datang dari segala kalangan. Tak hanya mereka yang berkantong cekak, masyarakat kelas atas juga tak canggung masuk ke dalam pasar. Jalan yang berdebu dan rusak lantaran proses rehabilitasi pasar tidak menjadi penghalang. Bahkan, kondisi gedung yang menjadi tempat penampungan sementara yang pengap dan panas pun tidak memupus keinginan masyarakat berbelanja. "Harganya lebih murah, dan saya sudah punya penjahit langganan." terang Indah Aprilia, pengunjung Pasar Mayestik yang sudah lima tahun menjadi pelanggan setia.Ongkos jahit di Pasar Mayestik relatif sama dengan penjahit kebanyakan. Tapi, jika pelanggan pintar menawar, ongkos jahit bisa digoyang. Bowo, pemilik Idola Obras, mengatakan, rata-rata ongkos jahit kebaya polos mulai Rp 150.000 hingga Rp 200.000. "Jika ditambah payet, naik jadi Rp 300.000, sampai Rp 800.000 untuk payet di seluruh kebaya," terang Bowo. Sedangkan tarif jahit kamisol Rp 150.000 jahit rok pasangan kebaya berbagai model Rp 200.000. Dan, tarif jahit bolero Rp 150.000.Bowo mengatakan, meski menempati gedung sementara, pesanan jasa jahitnya meningkat sejak awal Juni ini. Jika biasanya dia hanya mendapat pesanan 10 jahitan kebaya tiap hari, kini pesanan melonjak menjadi 20. "Banyak yang melangsungkan pernikahan," kata dia. Selain pernikahan, pesanan jahit kebaya juga ramai untuk acara wisuda. Saking ramainya pesanan jahit, Bowo mengaku tak sanggup melayani seluruh pesanan. Maklum, satu setel kebaya membutuhkan waktu dua minggu. Apalagi, selain melayani jasa jahit, dia juga melayani permintaan obras dan permak kebaya.Desi, pemilik Banzalu Collection di Pasar Mayestik, juga mengalami peningkatan pesanan sejak pertengahan Mei lalu. Saat ini, dia mampu melayani 20 pesanan jahitan kebaya tiap hari. Oleh karena itu, Desi lantas menambah jumlah penjahitnya. "Sejauh ini masih bisa ditangani meskipun butuh waktu lebih lama, sekitar satu mingguan," jelasnya.Selain permintaan jahit kebaya, order jahit jas juga mengalami peningkatan. Danang, penjahit jas dan setelan baju safari, mengatakan jika dulu bisa menerima tujuh order jahit jas tiap hari. Sekarang ini bisa mendapat order sebanyak 10–15 jas dan baju safari. "Minggu lalu baru selesai menjahit 100 pasang pakaian safari untuk instansi salah satu kotamadya di Jakarta," terangnya. Ongkos jahit satu stel jas Rp 650.000 untuk ukuran 3 meter. Adapun untuk satu stel baju safari ongkosnya Rp 150.000 sampai Rp 300.000.Dengan kenaikan ini, penjahit Pasar Mayestik mengaku menerima order lebih banyak dibanding dengan tahun lalu. "Dibandingkan dengan tahun lalu ada kenaikan sekitar 50%," imbuh Bowo. Kenaikan ini pesanan ini, menurut Bowo, dipicu oleh banyaknya diskon harga kain di Pasar Mayestik. Selain itu, masyarakat juga telah mengenal dan mengetahui lokasi penampungan sementara sehingga tidak kesulitan mencari pasar ini. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News