Sentra percetakan Kebayoran dan layanan satu atap (2)



Sentra percetakan di Jalan Baru, Kebayoran Lama, Jakarta, menyediakan berbagai jasa percetakan buat konsumen. Banyak pelaku usaha yang menyediakan layanan cetak di bawah satu atap, sehingga proses pracetak hingga finishing bisa dilakukan di satu tempat dan lebih cepat. Tarifnya pun jadi bisa lebih ditekan.Sebutan sentra percetakan layak disandang kawasan usaha percetakan di Jalan Baru, kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. BerDi kawasan ini ada lebih dari 20 gerai percetakan. Beragam kebutuhan cetak-mencetak tersedia di sini. Mulai dari cetak offset hingga digital, tanpa harus berpindah lokasi.Layanan cetak satu atap menjadi andalan para pelaku usaha di sentra ini. Yulianto, pemilik CV Mitra Utama yang menempati ruko No.19, mengatakan, usahanya bisa melayani semua jenis percetakan. "Ada 16 mesin kami yang siap bekerja," imbuh dia.Di lokasi usahanya, Yulianto melayani konsumen dari proses pracetak, seperti mendesain bentuk dan naskah cetakan, hingga desain grafis, pembuatan film separasi, dan pembuatan master aluminium plate. Selanjutnya proses cetak, baik dicetak secara offset maupun digital printing.Dia juga melayani proses finishing berupa menjilid, binding, laminating, pond, perforasi, dan sebagainya. Proses finishing itu hanya berlaku untuk cetakan-cetakan tertentu, seperti pembuatan buku, makalah, dan lainnya. "Terutama hasil percetakan offset," kata pria yang sudah 20 tahun bergelut di dunia percetakan ini.Adapun cetakan digital printing, seperti pembuatan banner, dinding latar (backdrop), baliho, poster, rata-rata sudah tidak membutuhkan proses akhir. "Semua cetakan mempunyai proses tersendiri," kata Yulianto.Dengan dukungan mesin yang andal, Mitra Utama beken sebagai salah satu percetakan dengan layanan satu atap. Keunggulan dari keberadaan layanan ini membuat semua proses percetakan berlangsung dalam waktu singkat. Yang terpenting, ongkos cetak dapat ditekan seminimal mungkin. "Untuk digital printing, dalam sehari saya mampu mencetak hingga 5.000 meter," katanya.Percetakan milik Apri, yaitu CV Dila Print, memiliki layanan serupa. Namun, gerai percetakan di Jalan Baru No. 5A-5B ini belum melayani digital printing. "Dalam waktu dekat akan saya beli," katanya.Apri menyebut, harga mesin digital printing mencapai Rp 500 juta. Kalau merek China cuma sekitar Rp 150 juta. Belum lama ini, dia membeli satu mesin offset printing merek Heidelberg seharga Rp 4,8 miliar. Untuk membeli mesin yang terkenal andal itu, Apri khusus datang langsung ke Jerman untuk memesannya.Keunggulan cetak offset dari digital terutama untuk order cetak dalam jumlah besar. Konsumen akan memilih offset printing daripada digital printing saat mencetak dalam jumlah besar. Selain bisa mencetak lebih cepat, pertimbangannya adalah offset printing juga terbilang lebih ekonomis. "Tapi, kembali lagi, tergantung kebutuhan konsumen itu, mau cetakan seperti apa," imbuh dia.Yang jelas, lanjut Apri, dengan menerapkan layanan satu atap membuat setiap gerai percetakan yang ada di Jalan Baru mampu bersaing dengan percetakan di tempat lain dari segi biaya cetak. Misalnya, cetak offset yang menggunakan empat warna dengan jumlah cetakan 20.000 eksemplar, konsumen cukup membayar Rp 200.000. Sementara itu, di tempat lain, biayanya dapat mencapai Rp 250.000. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi