KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK), Rabu (28/11) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi perusahaan ke-53 yang melantai di bursa pada tahun 2018.

Adapun jumlah saham baru yang dilepas dalam IPO tercatat mencapai 154,60 juta saham atau setara 21,6% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.

"Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk sewa tempat, pembelian aset berupa printer dan modal kerja," kata Caroline Himawati Hidajat, Komisaris Utama LUCK, Rabu (28/11).

Caroline bilang, dengan IPO ini LUCK optimis dapat lebih mengenalkan dan mengembangkan bisnis secara luas. Tahun depan emiten ini berencana ekspansi cabang di 15 kota di Indonesia untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.

Wilayah yang menjadi tujuan ekspansi yaitu Jakarta, Medan, Batam, Bandung, Semarang, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Denpasar, Manado, Banjarmasin, Pekanbaru dan Palembang. "Ekspansi ini memiliki tujuan untuk memperluas pangsa pasar, mengoptimalkan waktu distribusi dan lebih memudahkan after sales service bagi untuk pelanggan perseroan," paparnya.

Adapun untuk rencana ekspansi ini, Sentral Mitra menyediakan modal belanja atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 44 miliar di tahun depan. Dana ekspansi in i berasal dari dana IPO dan kas internal.

Untuk diketahui, bersamaan dengan pencatatan saham baru di BEI, LUCK juga mencatatkan saham baru yang merupakan hasil pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) sejumlah 143,14 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.

Pemilik MCB adalah Serial System Pte Ltd yang merupakan perusahaan publik berdomisili di Singapura dan sudah terlebih dahulu memiliki pengalaman dalam mengembangkan bisnis Managed Print Services (MPS) di regional Asia.

Serial System Pte Ltd akan terlibat secara aktif, langsung dan penuh terhadap perkembangan usaha LUCK. "Ini merupakan salah satu keberuntungan yang menjadi potensi besar bagi pengembangan bisnis perseroan,"pungkas Caroline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati