KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) menetapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 7,5 miliar pada tahun 2021 mendatang. Dana ini dialokasikan untuk pembelian aset yang disewakan, seperti 3D printer dan 3D scanner. "Angka ini masih sama dengan capex tahun 2020," kata Direktur Keuangan LUCK Christine Herawati dalam paparan publik yang berlangsung Rabu (23/12) lalu. Christine tidak menyebut sumber pendanaan serta serapan capex di tahun 2020 hingga saat ini. Namun demikian, LUCK tidak mengelak jika pandemi turut mempengaruhi kinerja. Direktur Utama LUCK Josephine Handayani Hidajat berkata pihaknya akan makin selektif untuk mengeluarkan dana atau berinvestasi. "Pandemi Covid-19 membuat semua rencana bisnis perseroan pada 2020 berubah, dari ekspansi menjadi bertahan dan menjaga likuiditas," papar Josephine.
Risiko bisnis yang besar, lanjut dia, membuat Sentral Mitra cenderung selektif memilih peluang berinvestasi. Selama masa pandemi, LUCK melakukan konsolidasi bisnis dan mempersiapkan rencana perubahan bisnis di era new normal, percepatan digitalisasi dan industri 4.0. "Investasi kami lakukan hanya pada sektor yang risikonya rendah," ujar dia. Baca Juga: Sentral Mitra Informatika (LUCK) kejar penjualan Rp 135 miliar di tahun 2021 Bila diperhatikan, pertumbuhan pendapatan LUCK melambat pada kuartal kedua 2020 setelah pandemi merebak. Pada kuartal kedua 2020, pendapatan Sentral Mitra sebesar Rp 62,81 miliar, naik 30,01% dibandingkan periode yang sama di 2019. Pertumbuhan pendapatan kian melambat di kuartal ketiga 2020. Per September 2020, LUCK membukukan pendapatan Rp 81,99 miliar, tumbuh 4,37% dibandingkan Rp 78,55 yang diperoleh di kuartal ketiga 2019.