KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berpotensi bergerak
sideways cenderung melemah pada perdagangan Senin (8/1). Pada Jumat (5/1), IHSG ditutup turun 0,15% ke level 7.350,62 setelah sempat menyentuh level
all-time high di 7.403,57. Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, secara teknikal, Stochastic RSI melanjutkan penurunan dari
overbought area. Dengan begitu, IHSG diperkirakan konsolidasi di area 7.350-7.400 pada Senin (8/1) dengan
support di level 7.300 dan
resistance di 7.400.
Dari eksternal, investor akan mencermati sejumlah data ekonomi yang dirilis Jumat pekan lalu. Data Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) bulan Desember 2023 mencatatkan tambahan 216 ribu pekerja, lebih banyak dari bulan sebelumnya di 173 ribu.
Baca Juga: Tengok Proyeksi IHSG dan Saham-Saham Jagoan Analis untuk Perdagangan Senin (8/1) Sementara itu, tingkat pengangguran stagnan di 3,7% pada Desember 2023, sama seperti bulan sebelumnya. Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti rilis data keyakinan konsumen yang diperkirakan naik ke level 124 di Desember 2023 dari sebelumnya 123,6 di November 2023. "Hal ini sesuai ekspektasi dimana konsumsi masyarakat meningkat pada akhir tahun," kata Alrich saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (7/1). Sejalan dengan data tersebut, data penjulan
retail diperkirakan naik ke 3,5%
year on year (YoY) di November 2023, dari 2,4% YoY di bulan sebelumnya. Saham-saham pilihan teratas untuk Senin (8/1) terdiri dari ADRO, MDKA, TBIG, MYOR, MTEL, INDY, dan ACES.
Baca Juga: Sempat Sentuh All Time High, Ini Prediksi Pergerakan IHSG dari Mirae Asset Sekuritas Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG akan lanjut terkoreksi pada Senin (8/1). Support
IHSG berada di level 7.345 dan
resistance di 7.383. "Untuk sentimen sendiri diperkirakan berasal dari harga komoditas dunia dan realisasi data NFP AS yang dirilis Jumat lalu," ucap Herditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi