KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO) mencapai
all time high dan masih bertengger di zona hijau. Meski begitu, disarankan investor untuk
wait and see lantaran rawan
profit taking. Sebagai informasi, sebulan terakhir harga sahamnya telah naik 33,94%. Sementara sejak awal tahun telah melesat 75,40%. CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan bahwa penguatan saham SILO yang lebih dari 30% tidak lepas dari terus membaiknya kinerja fundamentalnya pasca pandemi.
Baca Juga: Siloam (SILO) Siapkan Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham "Khususnya di pos pendapatan dan laba yang konsisten mencetak pertumbuhan laba, sekaligus menjadi katalis positif harga saham yang melesat naik menembus
all time high di level Rp 2.000 per saham," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/6). SILO mencetak kinerja positif hingga kuartal I 2023 dengan pendapatan sebesar Rp 2,65 triliun. Angka ini naik 19,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2022 sebesar Rp 2,22 triliun. SILO juga membukukan laba bersih sebesar Rp 249,61 miliar. Realisasi itu melesat 151,40% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 99,28 miliar. Praska memperkirakan SILO masih mampu mencetak pertumbuhan di tahun ini. Berdasarkan hasil kuartal I, ia memperkirakan emiten rumah sakit ini mampu mencetak pendapatan dan laba bersih di atas 10%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham SSIA, ADRO, dan SILO Untuk Kamis (8/6) Sementara untuk prospek saham, ia menilai solidnya kinerja SILO sudah direspon investor dengan kenaikan harga saham hingga menyentuh level tertinggi baru. Oleh sebab itu pula, ia menyarankan investor harus
wait and see sembari mencermati realisasi kinerja emiten hingga akhir 2023. "Harena harga saham sudah priced-in, investor disarankan
buy on weakness karena rawan
profit taking, terlebih setelah harganya melesat naik dalam 1 minggu terakhir dan ditopang oleh volume tinggi," jelasnya. Dengan begitu, ia memberikan rekomendasi netral untuk SILO sehingga investor disarankan lebih ke trading jangka pendek. Secara teknikal, ia melihat potensi level
support SILO di level Rp 1.860 dan target
resistance berikutnya di level Rp 2.250. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli