KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amman Mineral Internasional Tbk (
AMMN) terus mendaki untuk mencapai level harga tertinggi sepanjang masa (all time high). Pada Selasa (28/5), AMMN ditutup menguat sebesar 250 poin atau naik 1,98% ke posisi Rp 12.900 per saham. AMMN sempat mencapai harga Rp 15.000 pada awal perdagangan. Namun, kenaikan harga saham ini lebih kecil dibandingkan dengan perdagangan pada Senin (27/5), yang melonjak sebesar 19,91%. Dengan lonjakan tersebut, AMMN kini merangsek ke posisi tiga besar emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga perdagangan kemarin, kapitalisasi pasar AMMN mencapai Rp 935,49 triliun.
Baca Juga: Amman (AMMN) Masih Mendaki Usai ATH & Jadi Market Cap Terbesar Ketiga di BEI AMMN saat ini berada di puncak daftar saham penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), setelah mengakumulasi penguatan sebesar 96,95% secara year to date. Namun, manajemen AMMN enggan berkomentar terkait kenaikan harga saham ini.
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations Amman Mineral Internasional, Kartika Octaviana, menyatakan bahwa sejauh ini AMMN belum menggelar aksi korporasi baru. "Belum ada informasi baru terkait operasional dan rencana bisnis perusahaan selain yang sudah kami sampaikan kepada publik dalam laporan kinerja kuartal pertama tahun 2024," kata Kartika kepada KONTAN pada Selasa (28/5).
Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Naik 95% Ytd, Saatnya Beli Atau Jual? Research Analyst dari Reliance Sekuritas, Ayu Dian, mengamati bahwa lonjakan harga saham AMMN adalah respons pasar terhadap prospek kenaikan harga komoditas tembaga dan logam mineral lainnya. Kenaikan harga tersebut terutama didorong oleh sentimen dari China, yang akan meningkatkan industri semikonduktor. China dikabarkan menyiapkan dana sebesar US$ 47,5 miliar untuk memuluskan rencana tersebut. Ayu melihat adanya peluang bagi AMMN untuk meningkatkan kinerja secara kuartalan, seiring dengan kenaikan harga acuan tembaga sejak Maret 2024.
Baca Juga: Intip Saham yang Banyak Ditadah Asing Saat IHSG Longsor di Awal Pekan Analis dari Stocknow.id, Abdul Haq Alfaruqy, sepakat bahwa kenaikan permintaan dari China sebagai negara konsumen tembaga terbesar turut membawa sentimen positif bagi AMMN. Ia menambahkan, kenaikan harga saham AMMN juga didorong oleh peningkatan arus modal (capital inflow) dari investor asing sejak awal Mei. Equity Analyst dari Kanaka Hita Solvera, William Wibowo, menyarankan untuk wait and see. Ia menyarankan untuk mencermati level support di Rp 11.000 dan resistance di Rp 15.000 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli