KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Sentul City Tbk (
BKSL) menyatakan telah menggunakan 100% dana hasil penawaran umumnya warannya sekitar Rp 1,4 triliun. Dalam keterangan resmi Sentul City (
BKSL) di Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/6), Sentul City (
BKSL) merinci penggunaan dana waran yang diterbitkan tanggal 6 Oktober 2017 lalu Melepas saham sekitar 12,08 miliar waran di harga Rp 115, Sentul City Tbk (
BKSL) meraih dana hasil penawaran umum waran tersebut sekitar Rp 1,4 triliun.
Sampai dengan 23 Juni, Sentul City (
BKSL) telah menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum waran tersebut dengan perincian sebagai berikut. Dana hasil waran antara lain digunakan untuk pengembangan usaha
BKSL dengan akuisisi lahan seluas 488.559 m2 di Desa Cadas, Ngampar Bogor, biaya emisi (jasa profesi, akuntan, konsultan hukum, penilai independen, notaries serta biro administrasi efek). Perusahaan juga menggunakan dana hasil waran untuk biaya pencatatan saham, biaya korporasi PMT HMED, biaya RUPS, biaya cetak dan lain-lain. Perusahaan juga menyebut, sebesa Rp 13,3 juta dana hasil waran juga untuk mendukung opersional perusahaan.
Baca Juga: Demi efisiensi biaya, BKSL mengerahkan segala cara Walhasil, “Total realisasi penggunaan dana hasil waran sekitar Rp 1,4 triliun sudah terealisasi100% ,” ujar David Partono, Direktur Utama Sentul City (
BKSL). Adapun, dari jumlah sekitar 12,08 miliar waran BKSL, sebanyak 262,8 waran yang belum dikonversikan menjadi saham Merujuk keterangan resmi
BKSL, Covid-19 membuat operasional PT Sentul City Tbk (
BKSL) terganggu. Aktivitas penjualan properti dan operasional hotel menjadi terbatas. Sekretaris Perusahaan Sentul City (
BKSL) Kwee Liana Kumala menjelaskan. operasional Hotel Neo+ dan taman budaya di bawah entitas anak PT Gununggeulis Elok Abadi telah dihentikan sekitar tiga bulan. Lini bisnis event organizer di bawah entitas anak PT Jaya Selaras Gemilang juga terhenti. Kemudian, ada pembatasan Hotel Alana lokasi di Sentul City.
Baca Juga: Laba bersih Sentul City (BKSL) tahun 2019 turun 85,26% menjadi Rp 49,5 miliar Pembatasan penjualan properti juga terjadi di Kota Ulung Selaras atau dikenal dengan nama Bukit Jonggol Asri, Gazelle Indonesia, Sentul PP Properti, dan Sentul City Properti. "Pembatasan penjualan properti di Natura City Development lokasi di Serpong," imbuh Liana dalam keterbukaan informasi, Selasa (26/5). Dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (23/6), saham BKSL ditutup di harga Rp 50, alias tak beranjak dari harga gopek. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana