Seoul Korsel Dilanda Kepanikan Setelah Korea Utara Luncurkan Satelit



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Sirene serangan udara dan peringatan ponsel yang menyerukan evakuasi mengguncang penduduk ibu kota Korea Selatan, Seoul, Rabu (31/5) pagi.  Setelah Korea Utara mencoba meluncurkan apa yang dikatakannya sebagai satelit.

Peluncuran satelit keenam Korea Utara yang bersenjata nuklir berakhir dengan kegagalan, dengan pendorong dan muatannya jatuh ke laut. Meski begitu masih memicu peringatan darurat dan peringatan evakuasi di beberapa bagian Korea Selatan dan Jepang.

"Saya sangat panik. Saluran 911 sibuk dan internet lambat," kata Lee Juyeon, 33 tahun, penduduk kota padat berpenduduk sekitar 10 juta jiwa itu.


Baca Juga: Satelit Mata-Mata Korea Gagal Mencapai Tujuan dan Jatuh di Laut Kuning

"Jadi tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, saya akan pergi ke ruang bawah tanah dengan membawa bayi saya," tambahnya.

Sirene mulai meraung di Seoul pada pukul 6:32 pagi waktu setempat (2132 GMT Selasa) saat kota mengeluarkan "Peringatan Presiden" yang memberi tahu warga untuk bersiap menghadapi kemungkinan evakuasi.

Namun, sekitar 10 menit kemudian, Kementerian Dalam Negeri mengirimkan pesan seluler lain untuk mengatakan bahwa peringatan kota telah dikeluarkan karena kesalahan.

Lee akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal di rumahnya meskipun melihat tajuk utama televisi yang mengatakan peringatan terkait peluncuran kendaraan luar angkasa Korea Utara, tetapi dia menunjukkan foto teman-temannya yang sedang mengemasi tas, bersiap untuk pergi.

Kedua negara secara teknis masih berperang tujuh dekade setelah Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata. Penduduk Seoul telah terbiasa hidup dalam bayang-bayang ancaman dari tetangga mereka.

Beberapa pekerja kantor di distrik pusat Seoul, yang menerima peringatan kota selama perjalanan pagi mereka, mengatakan mereka bertanya-tanya bagaimana menanggapinya - dengan beberapa rencana untuk menarik uang tunai atau membeli air kemasan.

Korea Selatan memiliki tempat perlindungan bom di seluruh negeri, tetapi tidak dibangun secara khusus untuk melindungi dari serangan nuklir, kimia atau biologi.

Mereka sebagian besar berada di stasiun kereta bawah tanah atau ruang bawah tanah dan garasi parkir di apartemen pribadi dan bangunan komersial besar, yang ditunjuk sebagai tempat berlindung dengan persetujuan pemiliknya.

Baca Juga: Korut Luncurkan Roket, Picu Peringatan Bahaya Palsu di Jepang dan Korsel

Kemudian pada hari Rabu, Walikota Seoul Oh Se-hoon meminta maaf atas kebingungan atas peringatan kota tersebut tetapi membela keputusan untuk mengirimkannya sebagai tindakan pencegahan untuk keselamatan publik. Dia mengatakan, Seoul akan memperbaiki kata-kata peringatan dikemudian hari.

"Peringatan" dan "evakuasi" adalah topik yang paling ngetren di Twitter di Korea Selatan pada Rabu pagi, dengan pengguna media sosial yang bingung mencari tahu apa yang sedang terjadi atau menemukan area evakuasi.

"Hai teman-teman, mengingat Twitter masih berfungsi, saya kira ini bukan perang," kata salah satu pengguna menggunakan akun @Kimisnim__.

Editor: Yudho Winarto