MOMSMONEY.ID - Data yang semakin penting di era transformasi digital ini, menjadi peluang bisnis yang menarik bagi perusahaan yang biasa menyajikan data, seperti perusahaan riset dan survei. Tiara Risa Primaresti
Product & Marketing Director JakPat mengatakan prospek bisnis riset dan survei masih terbuka lebar, karena setiap produk di pasar pasti membutuhkan riset untuk memahami perilaku konsumen. Kini, seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan data yang terus berubah, cara perusahaan riset dan survei mendapatkan data juga berkembang mengikuti kecanggihan teknologi. Aplikasi survei pun berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Melalui aplikasi perusahaan riset dan survei menjadi semakin mudah dan praktis dalam mendapatkan data dari responden. Di sisi lain, responden juga semakin mudah memberikan jawaban untuk perusahaan riset dan survei olah menjadi data yang bernilai. Kondisi tersebut tidak lepas dari dengan semakin banyaknya orang yang bisa mengakses internet melalui perangkat telepon pintar. Aplikasi survei pun banyak didesain untuk responsif dan memberikan pengalaman yang pas untuk diakses dalam layar kecil. Jajak Pendapat (JakPat) adalah salah satu aplikasi survei online yang berdiri sejak 2014. JakPat dikembangkan oleh PT Gongsin International Transindo (GIT), yaitu startup digital dari Yogyakarta. Saat ini Jakpat memiliki lebih dari 1,7 juta responden di seluruh Indonesia yang mencakup beragam profil dan demografi. Jumlah proyek survei yang Jakpat sudah buat mencapai lebih dari 30.000 proyek dengan 3.500 lebih klien dari seluruh dunia. Platform riset pasar
online ini menawarkan
one stop service, mulai dari pengumpulan hingga pengolahan data. Data tersebut disajikan untuk kebutuhan
brand health tracking, usage & attitude, pre & post campaign, consumer insight, retail, user experience, PR & Media, hingga penelitian akademik dan tesis. Dalam berbisnis Jakpat ingin menjangkau semua kalangan, baik dari perusahaan B2B maupun B2C dengan skala multinasional hingga UMKM. Tiara mengatakan Jakpat tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat lain di luar yang disebutkan untuk bisa bekerjasama dengan Jakpat. Layanan Jakpat juga bisa digunakan di bidang pendidikan, baik oleh akademisi maupun pelajar. "Kami melakukan banyak survei khusus yang ditujukan kepada klien secara komprehensif dan hasilnya hanya untuk konsumsi internal klien," kata Tiara. Tetapi, selain itu, Jakpat juga rutin menerbitkan hasil survei independen mengenai ekonomi, sosial, politik, isu terkini secara berkala dan bisa dibaca secara gratis. Jawaban responden menjadi sumber data bagi perusahaan riset dan survei. Dalam menjangkau responden, Jakpat menggunakan startegi digital marketing untuk menarik responden baru. "Kami mengadakan kampanye iklan berbayar, kolaborasi dengan influencer untuk meningkatkan
awarness, serta memiliki program referral untuk para pengguna," kata Tiara.
Baca Juga: Keyakinan Konsumen Jadi Tantangan Emiten Konsumer Dalam proses menjadi responden Jakpat, Tiara mengatakan setiap responden yang mendaftar akan tersaring berdasarkan demografi, pekerjaan, atau kebiasaan tertentu. Dengan begitu, Jakpat dapat memprofilkan setiap pengguna untuk mengirimkan survei yang relevan kepada responden yang memenuhi kriteria.
Untuk menambah daya tarik responden, Jakpat akan membagian poin sebagai imbalan untuk setiap survei. Tiara mengatakan poin tersebut bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah, seperti voucher belanja, saldo e-wallet, souvenir, atau hadiah menarik lainnya. Tiara mengatakan ke depan Jakpat akan terus mengutamakan
human touch dengan sentuhan personal untuk melayani klien. Jakpat juga akan mengembangkan fitur yang lebih intuitif dan
user friendly sehingga bisa digunakan secara mandiri oleh lebih banyak orang. Serta, memudahkan
user dari berbagai tingkat literasi riset untuk mendapatkan informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Danielisa Putriadita