KONTAN.CO.ID - LONDON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebut bahwa hubungan antara AS dan Rusia saat ini sedang ada di titik terendah. Pernyataan Biden itu keluar pada konferensi pers pasca KTT G7di Cornwall, Inggris, hari Minggu (13/6). Di hadapan wartawan, Biden mengatakan bahwa dia setuju dengan Putin bahwa hubungan AS-Rusia berada pada titik terendah, tetapi mengakui ada area di mana kedua negara dapat bekerja sama.
Menurut Biden, kondisi hubungan AS-Rusia akan tergantung apakah kedua negara akan bertindak sesuai dengan norma-norma internasional. "Rusia telah terlibat dalam kegiatan yang yakini bertentangan dengan norma-norma internasional, tetapi mereka juga telah mengatasi beberapa masalah nyata yang akan sulit mereka kelola," ungkap Biden, seperti dikutip
TASS. Sebelumnya, pada hari Jumat (11/6), dalam wawancara dengan saluran TV NBC Putin mengatakan bahwa hubungan Rusia-AS telah memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Biden: AS tidak cari konflik tapi siap respons jika Rusia lakukan kegiatan berbahaya Biden dan Putin akan segera bertemu di Jenewa
Biden dan Putin telah dijadwalkan untuk bertatap muka di Jenewa, Swiss, pada 16 Juni mendatang. Kepastian ini disampaikan oleh pihak Gedung Putih dan Kremlin pada akhir bulan Mei lalu.
Pertemuan kedua pemimpin ini dipastikan akan menjadi sorotan dunia mengingat hubungan kedua negara yang kurang harmonis, didorong oleh sejumlah masalah seperti dugaan campur tangan pemilu, serangan siber, kasus HAM, hingga konflik di Ukraina. Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Presiden Biden tidak takut menghadapi "musuh" dengan menggunakan momen diplomasi langsung seperti yang akan dilakukan pekan ini. Dari Kremlin, disampaikan bahwa kedua pemimpin akan membahas hubungan bilateral, masalah terkait stabilitas nuklir strategis, dan masalah lain termasuk kerja sama dalam perang melawan Covid-19 dan konflik regional. Para pejabat Rusia mengatakan kepada
Reuters bahwa mereka menganggap KTT itu sebagai kesempatan untuk mendengarkan secara langsung pendapat Biden. Rusia sejauh ini menerima banyak kabar, namun tidak datang langsung dari Biden.