Sepanjang 2-18, Produksi Dharma Satya Nusantara (DSNG) naik 21%



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melalui keterbukaan informasi pada hari ini mengumumkan pencapaian kinerja operasional untuk segmen kelapa sawit dan produk kayu. Pada tahun 2018, jumlah produksi Crude Palm Oil (CPO) Perseroan mencapai 488.000 ton, mengalami kenaikan sebesar 21% dibandingkan pada tahun 2017.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh naiknya produksi Tandan Buah Segar (TBS) Perseroan sebesar 20% menjadi 1,85 juta ton dibandingkan tahun 2017 sebanyak 1,55 juta ton. Dari jumlah tersebut, produksi kebun inti mencapai 1,59 juta ton, naik sekitar 15% dibandingkan 2017.

Andrianto Oetomo, Direktur Utama DSNG menyampaikan kenaikan produksi TBS tersebut disebabkan oleh meningkatnya produktivitas kebun pada semester kedua tahun 2018 dibandingkan dengan semester pertama sebagai akibat dari yield recovery pasca dampak lanjutan El-Nino.


“Produksi TBS Perseroan pada semester kedua naik cukup signifikan sebesar 65% dibandingkan pada semester pertama, akibat produktivitas kebun di semester dua yang lebih tinggi dibandingkan semester pertama,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Jumat (25/1).

Selain itu, produksi Palm Kernel (PK) Perseroan pada tahun 2018 naik 26% menjadi 82.000 ton dan Palm Kernel Oil (PKO) naik 21% menjadi 29.000 ton. Perseroan juga mempertahankan tingkat ekstraksi minyak sawit atau Oil Extraction Rate (OER) menjadi 23,59%, naik 3% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan level free fatty acid (FFA) sebesar 2,77%.

Meskipun terjadi peningkatan produksi, volume penjualan CPO Perseroan pada tahun 2018 turun tipis sekitar 0,7% menjadi 455 ribu ton, dengan harga penjualan rata rata juga turun sekitar 12% menjadi Rp 7,2 juta per ton.

“Penurunan volume penjualan tersebut disebabkan karena adanya kongesti pada kapal pengangkut CPO sejak pertengahan tahun 2018 sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan kapal yang akhirnya menghambat penjualan,” lanjutnya.

Sampai akhir Desember 2018, jumlah lahan tertanam DSNG mencapai 108,411 hektar, dengan lahan tertanan kebun inti mencapai 84.393 ha. Kenaikan jumlah lahan tertanam tersebut disebabkan oleh bertambahnya areal kebun setelah Perseroan melakukan pengambilalihan perusahaan perkebunan Bima Palma Group di Kalimantan Timur pada tanggal 12 Desember 2018 lalu.

Dari jumlah tersebut, total kebun yang sudah menghasilkan sekitar 96.118 hektare, dengan usia rata-rata 9,3 tahun. Sementara itu, untuk kinerja operasional segmen usaha produk kayu pada 2018, Perseoan memproduksi panel sebesar 84.000 m3, naik sekitar 19% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan harga penjualan ratarata panel juga naik sekitar 15% menjadi Rp 6,1 juta per m3.

"Sedangkan produksi engineered flooring turun sekitar 13% menjadi 1,1 juta m2. Meskipun demikian, harga rata-rata engineered flooring naik sekitar 7% menjadi Rp 420 ribu per m2," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini