Sepanjang 2010, EXCL telah lunasi utang Rp 6,6 triliun



JAKARTA. Sepanjang 2010, PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah melakukan percepatan pembayaran utang ke perbankan dan lembaga keuangan senilai Rp 6,6 triliun. Utang-utang tersebut seharusnya jatuh tempo pada tahun ini.

Dengan demikian, total utang yang jatuh tempo untuk tahun 2011 menyusut. "Sisanya tidak sampai Rp 2 triliun," ujar Senior VP Netco XL Axiata Johnson Chan.

Mengutip memo ringkas Chan ke investor, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2010, utang yang dipercepat pelunasannya oleh EXCL terdiri dari utang berdenominasi valuta asing (valas) dan rupiah. Masing-masing senilai US$ 190,6 juta atau setara Rp 1,7 triliun (dengan asumsi kurs 1US$=Rp 9.000) serta Rp 3,2 triliun. Lalu, di bulan Oktober 2010, EXCL membayar utang senilai Rp 500 miliar ke BCA yang seharusnya jatuh tempo di tahun ini.


Terakhir, di pengujung tahun kemarin, perusahaan halo-halo itu kembali mengeluarkan kocek Rp 1,2 triliun untuk percepatan pelunasan utang. Johnson bilang, sekitar minggu kedua bulan Desember, XL juga telah membayar utang ke Bank DBS sebesar Rp 700 miliar dan Rp 500 miliar kepada BCA. Pelunasan utang seluruh utang XL tersebut, menurut Johnson, menggunakan kas internal XL.

Per akhir September 2010, ada pemasukan dari aktivitas operasi senilai Rp 6,848 triliun, naik 39% dari periode yang sama tahun lalu yang Rp 4,93 triliun. Dari jumlah tersebut, yang digunakan untuk kegiatan investasi Rp 3,63 triliun.

Dengan demikian, EXCL memiliki dana yang belum terpakai senilai Rp 3,21 triliun. Jumlah itu diperkirakan akan terus membesar hingga akhir tahun 2010 mengingat kinerja EXCL terbilang cemerlang. Manajemen EXCL pernah mengumumkan target pertumbuhan pendapatan mencapai lebih dari 20% sepanjang tahun lalu atau sedikitnya Rp 16,4 triliun.

Sementara untuk tahun ini, Johnson mengaku, EXCL akan kembali mempercepat pelunasan jika ada sisa dari dana belanja modalnya. Di tahun ini, EXCL mengangarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 500 juta (Rp 4,5 triliun).

Aksi tersebut menurut analis BNI Securities Akhmad Nurcahyadi akan meringankan neraca EXCL. Akibatnya mereka bisa lebih ekspansif. Dia meyakini harga saham EXCL masih bisa melaju dalam enam bulan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie