KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat laba bersih secara konsolidasi sepanjang 2017 sebesar Rp 29,04 triliun atau mengalami pertumbuhan 10,7% secara tahunan atau year on year (yoy). Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI bilang pencapaian laba ini ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit sebesar 11,4% menjadi Rp 739,3 triliun. Selain pendapatan bunga dari kredit BRI mencatat kenaikan pendapatan non bunga atau fee based income naik 13,2% yoy menjadi Rp 10,4 triliun. "Penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit UMKM yaitu sebesar 74,6% dari total keseluruhan kredit," kata Haru dalam paparan kinerja, Rabu (24/1). Dari penyaluran kredit tersebut kredit mikro menyumbang Rp 239,5 triliun. Kredit UMKM ini disumbang oleh penyaluran KUR sepanjang 2017 sebesar Rp 69,4 triliun. Selanjutnya disusul kredit konsumer Rp 114,6 triliun. Kredit ritel dan korporasi masing-masing menyumbang Rp 197 triliun dan Rp 187 triliun. Dari sisi kualitas kredit, selama 2017 BRI menjaga NPL sebesar 2,2% atau di bawah rata-rata industri nasabah. Seiring dengan peningkatan kinerja, BRI mencatat pertumbuhan aset secara konsolidasi 12,2% yoy menjadi Rp 1126 triliun. Pada tahun ini BRI optimistis pertumbuhan kredit bisa mencapai 10%-12% yoy disumbang oleh peningkatan kredit UMKM. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sepanjang 2017, BRI kantongi laba bersih Rp 29,04 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat laba bersih secara konsolidasi sepanjang 2017 sebesar Rp 29,04 triliun atau mengalami pertumbuhan 10,7% secara tahunan atau year on year (yoy). Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI bilang pencapaian laba ini ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit sebesar 11,4% menjadi Rp 739,3 triliun. Selain pendapatan bunga dari kredit BRI mencatat kenaikan pendapatan non bunga atau fee based income naik 13,2% yoy menjadi Rp 10,4 triliun. "Penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit UMKM yaitu sebesar 74,6% dari total keseluruhan kredit," kata Haru dalam paparan kinerja, Rabu (24/1). Dari penyaluran kredit tersebut kredit mikro menyumbang Rp 239,5 triliun. Kredit UMKM ini disumbang oleh penyaluran KUR sepanjang 2017 sebesar Rp 69,4 triliun. Selanjutnya disusul kredit konsumer Rp 114,6 triliun. Kredit ritel dan korporasi masing-masing menyumbang Rp 197 triliun dan Rp 187 triliun. Dari sisi kualitas kredit, selama 2017 BRI menjaga NPL sebesar 2,2% atau di bawah rata-rata industri nasabah. Seiring dengan peningkatan kinerja, BRI mencatat pertumbuhan aset secara konsolidasi 12,2% yoy menjadi Rp 1126 triliun. Pada tahun ini BRI optimistis pertumbuhan kredit bisa mencapai 10%-12% yoy disumbang oleh peningkatan kredit UMKM. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News