KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unitlink berjenis saham berhasil menorehkan kinerja paling mentereng sepanjang tahun 2017. Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi salah satu katalis pendongkraknya. Data Infovesta Utama menujukkan, kinerja unitlink saham mencatatkan return sebesar 10,77%. Mengekor, unitlink berjenis campuran yang menorehkan imbal hasil sebesar 9,10%. Lalu, di posisi terakhir terdapat unitlink berjenis pendapatan tetap yang mencetak return 8,66%. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, keseluruhan kinerja unitlink yang positif tersebut sejalan dengan penguatan indeks pasar modal baik saham maupun obligasi serta berlanjutnya momentum windows dressing. Di periode ini, terutama berjenis saham paling moncer sebab IHSG berhasil mencatatkan kinerja sebesar 19,99% selama setahun. Sementara mengikuti kinerja obligasi baik pemerintah maupun korporasi yang masing-masing mencetak kinerja 11,73% dan 8,77%. Menurut dia, kinerja moncer tersebut juga sejalan dengan sentimen-sentimen yang sesuai ekspektasi, seperti kenaikan suku bunga acuan The Fed di Desember tahun lalu dan kabar Tax Reform di Amerika Serikat (AS), hingga berita naiknya peringkat utang Indonesia oleh Fitch ke level BBB dengan outlook stabil. Selain itu, arus dana asing masih mengalir deras di pasar Surat Utang Negara (SUN) sepanjang Desember 2017 sebanyak Rp 4,83 triliun ke posisi Rp 835,64 triliun per 28 Desember 2017 lalu. "Namun hal berbeda terjadi di pasar saham di mana dana investor asing masih melanjutkan aksi jual sebanyak Rp 4,3 triliun sehingga total kumulatif sepanjang 2017 sebanyak net sell Rp 36,8 triliun," kata Praska kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Sepanjang 2017, unitlink saham paling mentereng
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unitlink berjenis saham berhasil menorehkan kinerja paling mentereng sepanjang tahun 2017. Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi salah satu katalis pendongkraknya. Data Infovesta Utama menujukkan, kinerja unitlink saham mencatatkan return sebesar 10,77%. Mengekor, unitlink berjenis campuran yang menorehkan imbal hasil sebesar 9,10%. Lalu, di posisi terakhir terdapat unitlink berjenis pendapatan tetap yang mencetak return 8,66%. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, keseluruhan kinerja unitlink yang positif tersebut sejalan dengan penguatan indeks pasar modal baik saham maupun obligasi serta berlanjutnya momentum windows dressing. Di periode ini, terutama berjenis saham paling moncer sebab IHSG berhasil mencatatkan kinerja sebesar 19,99% selama setahun. Sementara mengikuti kinerja obligasi baik pemerintah maupun korporasi yang masing-masing mencetak kinerja 11,73% dan 8,77%. Menurut dia, kinerja moncer tersebut juga sejalan dengan sentimen-sentimen yang sesuai ekspektasi, seperti kenaikan suku bunga acuan The Fed di Desember tahun lalu dan kabar Tax Reform di Amerika Serikat (AS), hingga berita naiknya peringkat utang Indonesia oleh Fitch ke level BBB dengan outlook stabil. Selain itu, arus dana asing masih mengalir deras di pasar Surat Utang Negara (SUN) sepanjang Desember 2017 sebanyak Rp 4,83 triliun ke posisi Rp 835,64 triliun per 28 Desember 2017 lalu. "Namun hal berbeda terjadi di pasar saham di mana dana investor asing masih melanjutkan aksi jual sebanyak Rp 4,3 triliun sehingga total kumulatif sepanjang 2017 sebanyak net sell Rp 36,8 triliun," kata Praska kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).