Sepanjang 2018, asuransi syariah diyakini tumbuh dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi syariah di awal tahun ini masih menunjukan tren yang positif. Hal ini diharapkan bisa berlanjut sampai tutup tahun nanti.

Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya'roni menilai bisnis asuransi syariah bisa tumbuh dua digit di tahun ini. Pasalnya ceruk pasar yang bisa dimanfaatkan pun dinilai masih besar.

Di sisi lain, beberapa pengembangan produk pun diyakini bisa makin memikat pasar. Diantaranya dengan kehadiran manfaat wakaf yang bisa ditawarkan kepada masyarakat.


Meski begitu, ia mengakui ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus terus diperbaiki. Diantaranya adalah soal literasi terhadap asuransi syariah yang masih rendah.

Karena itu, AASI berencana untuk meggandeng lebih banyak lembaga untuk makin memasyarakatkan segmen ini. "Kami memang harus bekerja sama dengan lebih banyak mitra agar bisa makin masif," ungkapnya belum lama ini.

Selain itu, penambahan tenaga ahli juga harus terus dilakukan. Supaya bisa mengimbangi rencana pengembangan produk asuransi syariah ke depan.

Sebagai catatan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai kuartal pertama tahun ini, industri perasuransian syariah membukukan premi sebanyak Rp 4,09 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan setinggi 34,9% secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia