Sepanjang 2021, WTR Divestasi 4 Ruas Jalan Tol Senilai Rp 6,84 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang berlangsung sepanjang 2021 mengakibatkan pemerintah mengambil berbagai kebijakan dalam menekan penyebaran virus Covid-19. Hal itu berdampak pada turunnya mobilitas masyarakat dan arus lalu lintas pada ruas-ruas tol.

PT Waskita Toll Road (WTR) terus berupaya tetap dapat meningkatkan kinerjanya. Karenanya, selain fokus menyelesaikan konstruksi dan mengoperasikan jalan tol, perusahaan juga melakukan divestasi kepemilikan saham di beberapa ruas tol sebagai bentuk pelaksanaan asset recycling dan mencari alternatif pendanaan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan.

Sepanjang 2021, WTR telah mendivestasi 4 ruas tol yang dimiliki dengan dengan total penerimaan sebesar Rp 6,84 Triliun. Kepemilikan saham WTR yang telah divestasi adalah pada ruas ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi, Semarang – Batang, Cinere – Serpong, dan Cibitung – Cilincing, dengan total panjang ruas mencapai 181,6 Km.


Hingga akhir Desember 2021, WTR memiliki saham pada 12 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengelola sejumlah ruas tol di Pulau Jawa dan Sumatera, dengan total panjang mencapai 653,69 Km. "Selain itu, proses divestasi ruas tol Cimanggis - Cibitung saat ini telah mencapai kesepakatan divestasi bersyarat dan diharapkan perjanjian divestasi final akan terlaksana pada triwulan I 2022," ujar Direktur Utama WTR, Septiawan Andri Purwanto dalam keterangan resmi, Minggu (2/1).

Baca Juga: Pemalang Batang Tol Road Tanda Tangani Repackaging Kredit Sindikasi Rp 5,16 Triliun

Dana yang diperoleh dari divestasi tahun 2021 digunakan untuk mendukung proses restrukturisasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku induk perusahaan WTR. Selain itu, keberhasilan WTR dalam mendivestasi ruas-ruas tolnya menjadi bukti kepada publik bahwa ruas tol milik WTR memiliki value dan nilai jual yang baik.

Dari 12 ruas tol yang dimiliki saat ini, tiga ruas tol telah beroperasi secara penuh yaitu ruas Kanci - Pejagan, Pejagan - Pemalang, dan Pemalang – Batang. Sementara itu, terdapat 7 ruas tol yang masih beroperasi sebagian, yaitu ruas Pasuruan - Probolinggo, Cimanggis - Cibitung, Bekasi - Cawang - Kampung Melayu, Ruas Ciawi - Sukabumi, Depok - Antasari, Krian - Legundi - Bunder - Manyar, dan Kayu Agung - Palembang - Betung. Terdapat dua ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi yaitu ruas Cileunyi - Sumedang - Dawuan dan ruas Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat.

Selain divestasi, beberapa pendanaan alternatif juga didapatkan oleh WTR, yaitu dengan melakukan restrukturisasi dan relaksasi kredit investasi dengan sindikasi bank. Sejumlah BUJT yang mendapat pendanaan tersebut, diantaranya PT Pejagan Pemalang Toll Road (PPTR), PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), PT Waskita Bumi Wira (WBW), PT Trans Jabar Tol (TJT), PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT), serta PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR).

Melalui restrukturisasi dan relaksasi kredit yang dilakukan, WTR beserta BUJT yang dimiliki dapat memperbaiki kondisi cashflow di tengah kondisi pandemi yang mempengaruhi bisnis jalan tol akibat berkurangnya mobilitas masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi