KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perunggasan, PT Malindo Feedmill Tbk (
MAIN) membukukan penjualan bersih Rp 11,10 triliun di sepanjang 2022. Jumlah itu naik 21,6% dari sebelumnya sejumlah Rp 9,13 triliun tahun 2021. Dalam laporan keuangannya, kinerja segmen pakan ternak menjadi kontributor paling besar pada penjualan bersih Perseroan yaitu sebesar 64,5%, disusul segmen ayam pedaging sebesar 15,6%, anak ayam/itik usia sehari sebesar 15,4%, makanan olahan sebesar 1,0% dan lain-lain sebesar 3,5%. Kinerja segmen pakan tercatat mengalami peningkatan 22,9% menjadi sebesar Rp7,16 triliun di tahun 2022 dari Rp5,83 triliun di tahun 2021. Kemudian segmen ayam pedaging meningkat 32,2% menjadi sebesar Rp1,73 triliun di tahun 2022 dari Rp1,31 triliun di tahun 2021.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Akan Perluas Penjualan Ekspor ke Singapura dan Jepang Ada juga segmen anak ayam/itik usia sehari mengalami peningkatan 5,9% menjadi sebesar Rp1,71 triliun di tahun 2022 dari Rp1,62 triliun di tahun 2021. Lalu segmen makanan olahan meningkat 5,0% menjadi sebesar Rp115,65 miliar di tahun 2022 dari Rp110,12 miliar ditahun 2021. Sedangkan untuk segmen lain-lain meningkat 42,8% menjadi sebesar Rp382,32 miliar di tahun 2022 dari Rp267,64 miliar di tahun 2021. Di samping itu, perolehan laba kotor tahun 2022 juga meningkat 24,4% menjadi Rp 693,88 miliar. Sehingga laba tahun berjalan tahun 2022 yang dibukukan adalah Rp 26,45 miliar. Angka laba bersih itu menurun 56,6% dibanding tahun sebelumnya.
Dari sisi jumlah aset pada tahun 2022, MAIN membukukan aset sebesar Rp5,75 triliun atau meningkat sebesar 5,7% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp5,44 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan aset lancar sebesar 10,8% atau Rp288,61 miliar dan peningkatan aset tidak lancar sebesar 0,8% atau Rp21,65 miliar. Sementara jumlah liabilitas pada tahun 2022 adalah sebesar Rp3,35 triliun meningkat 10,0% atau Rp304,27 miliar dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp3,05 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 19,1% atau Rp 404,28 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .