KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menggunakan Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk pembiayaan investasi di beberapa lembaga dan badan usaha milik negara (BUMN). Pada 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan telah melakukan injeksi modal terhadap beberapa lembaga dan BUMN dengan total Rp 106,8 triliun. Sri Mulyani mengatakan, suntikan dana dilakukan untuk mendukung sektor prioritas dan mendorong pemulihan ekonomi. Bahkan, dana yang dikucurkan pemerintah juga digunakan untuk menyelamatkan BUMN yang hampir bangkrut.
"Beberapa BUMN yang hampir bangkrut kami injeksi dana. Seperti, Garuda Indonesia yang kami beri Rp 75 triliun," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1). Baca Juga: Lebih Dari Target, Realisasi PNBP Kemenhub Tahun 2022 Capai Rp 8,9 Triliun Kemudian ada injeksi dana ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang mendapatkan Rp 16,05 triliun untuk membangun infrastruktur yang bisa dinikmati masyarakat untuk mobilitas selama pandemi Covid-19 maupun saat pemulihan. Pemerintah juga menggunakan APBN below the line untuk menyehatkan BUMN, seperti PT Hutama Karya yang kembali mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 31,4 triliun. Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapatkan tambahan injeksi PMN sebesar Rp 5 triliun untuk elektrifikasi dari masyarakat tidak mampu dan daerah-daerah tertinggal dan terluar.