Sepanjang 2024, Adhi Kartiko Pratama (NICE) Targetkan Produksi 2,5 Juta Ton Nikel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) langsung tancap gas usai resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/1). Presiden Direktur NICE Stevano Rizki Adranacus mengatakan, pihaknya menargetkan adanya kenaikan produksi bijih nikel tahun ini, dari semula 2 juta ton pada tahun lalu menjadi 2,5 juta ton. 

“Dana eksplorasi kami menggunakan kekuatan internal,”  terang Stevano saat ditemui usai seremoni pencatatan saham NICE, Selasa (9/1).

Stevano berujar, akan ada kenaikan kinerja keuangan sejalan dengan kenaikan produksi bijih nikel. Stevano menaksir, laba bersih NICE bisa tumbuh di rentang 5%-10% dari tahun lalu. 


“Untuk pertumbuhan pendapatan proyeksinya sama dengan laba bersih,” pungkas dia.

Baca Juga: Baru Saja IPO, Adhi Kartiko Pratama (NICE) Akan Diakuisisi Perusahaan Asal Korsel

Pemasukan utama NICE adalah bijih nikel. Nikel yang sudah ditambang kemudian dijual ke perusahaan pengelola pabrik pengolahan alias smelter, seperti Indonesia Morowali Industrial Park, PT Obsidian Stainless Steel (OSS), hingga Virtue Dragon Nickel Industry.

Selain itu, NICE juga mendapat pemasukan dari segmen pengelolaan Pelabuhan, yang melayani penambang pihak Ketiga. “Tetapi sekitar 95% revenue kami berasal dari penjualan bijih nikel,” sambung dia.

Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), NICE melepas 1,21 miliar saham yang merepresentasikan 20% kepemilikan NICE dengan harga penawaran Rp. 438 per lembar saham. Sehingga, nilai IPO NICE adalah Rp. 532,78 miliar, dengan kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 2,66 triliun.

Setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia, LX International Corp akan masuk sebagai pemegang saham pengendali NICE yang baru. LX International akan masuk melalui anak usahanya, PT Energy Battery Indonesia. LX International Corp akan memiliki 60% saham NICE dengan harga perolehan sama dengan harga IPO.

Baca Juga: IPO Adhi Kartiko Pratama (NICE) Mengalami Oversubscribed 15,72 Kali

Stevano menjabarkan, LX International Corp merupakan bagian dari LG Group, dimana LG Group memiliki anak usaha yang merupakan produsen baterai kendaraan Listrik bernama LG Chem.

“Setelah LX International masuk ke Adhi Kartiko Pratama, nantinya kami bisa menjadi bagian dari ekosistem itu sehingga menunjang rencana jangka panjang menuju hilirisasi” tandas Stevano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi