Sepanjang Bulan Puasa, Remittance BNI Melonjak 50%



JAKARTA. Menjelang hari raya Lebaran, transaksi pengiriman uang dari dan ke luar negeri alias remittance, meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Salah satu bank yang mengalami peningkatan transaksi remittance ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Pimpinan Divisi Operasional BNI Hemawati mengatakan, salah satu penyumbang peningkatan remittance adalah pengiriman uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI). "Remittance dari TKI adalah salah satu penyumbang dominan," kata Hemawati. Selain itu, peningkatan transaksi ini masih didukung dengan transaksi-transaksi lainnya seperti pembayaran ekspor.

Sepanjang bulan puasa ini, Hemawati bilang, transaksi remittance BNI meningkat 50% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Biasanya, uang nasabah yang masuk ke BNI melalui transaksi ini mencapai US$ 1,29 juta per bulan dengan transaksi rata-rata 150 kali. Itu artinya, kiriman uang dari luar negeri sepanjang bulan puasa ini bisa mencapai US$ 1,45 juta per bulannya. "Sepanjang tahun ini, transaksi bulan September memang puncaknya," kata Hemawati.


Sebagai perbandingan, dana remittance yang masuk ke BNI pada tahun 2007 sebesar US$ 990 ribu per bulan dengan jumlah transaksi rata-rata 80 ribu. "Tahun 2007, terjadi kenaikan transaksi cukup signifikan. Dari volume naik 30% dan dari jumlah transaksi naik 87%," jelas Hemawati.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bien Subiantoro mengatakan, peningkatan transaksi tahun ini ini didorong oleh upaya BNI memperluas layanan remitansi. Misalnya, dengan membuka tujuh representasi di Timur Tengah. Tahun ini juga, BNI juga beraliansi dengan operator seluler untuk memudahkan pengiriman uang dari luar negeri.

Selain itu, BNI juga bekerja sama dengan kantor pos Singapura (Singapore Post). Dengan berbagai kerjasama ini, pengiriman uang bisa dilakukan di semua kantor pos Singapura ke rekening BNI di Indonesia. Di Jepang, BNI juga bekerjasama dengan anjungan tunai mandiri (ATM) SMBC bank untuk soal remitansi.

“Supaya layanan BNI semakin mantap, bulan ini, BNI juga memulai saluran internet banking dengan nama BNI Smart Remittance dengan agensi di Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei," kata Bien. Sayang, Bien masih belum membeberkan target produk barunya ini.

Hingga Juni 2008, volume transaksi remittance BNI yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 7,43 miliar. Pengirim terbesar datang dari Amerika Serikat. Kemudian diikuti dengan Singapura , Jepang, Belanda, dan Saudi Arabia.

Dari sisi frekuensi pengiriman, jumlah transaksi remittance BNI terbesar adalah dari Saudi Arabia mencapai 47%, disusul Malaysia 20%, Amerika Serikat 9,8%, Hong Kong 4,1%, Kuwait 3,5%, Uni Emirat Arab 3,4%, dan Singapura 3,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie