Sepanjang kuartal I-2021, kinerja emiten FMCG dinilai belum memuaskan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) dinilai masih mengalami tekanan sepanjang kuartal I-2021.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Dustin Dana Pramitha menjelaskan untuk kinerja emiten sektor konsumer yang sudah merilis laporan keuangannya belum memuaskan. Kendati, perekonomian Indonesia juga belum pulih sepenuhnya.

Emiten tersebut, beberapa di antaranya adalah PT Kino Indonesia Tbk (KINO) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Dustin menilai, untuk KINO melihat dari rilis laporan keuangannya penurunan terjadi seluruh segmen kecuali segmen makanan. Sementara segmen perawatan tubuh sebagai penyumbang terbesar penjualan emiten turun sekitar 18%.


Lanjutnya, namun kalau melihat lebih dalam penurunan penjualan segmen perawatan tubuh juga dirasakan oleh UNVR. Hal itu di mana segmen tersebut mencatatkan penurunan walaupun penjualan dari segmen makanan tumbuh positif.

Baca Juga: Pendapatan Unilever Indonesia (UNVR) turun 7,8% di kuartal I, ini penyebabnya

"Kami lihat hal ini sebagai tanda belum pulih sepenuhnya konsumsi masyarakat di kuartal I. Dengan begitu konsumen lebih memilih menahan konsumsi produk kebutuhan sekunder," jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (10/5).

Sekedar mengingatkan, sepanjang kuartal I kemarin KINO dan UNVR masing-masing mencatatkan penurunan kinerja. Adapun pendapatan KINO turun 13,38% YoY menjadi Rp 1,11 triliun. Perusahaan mencatat, segmen makanan mengalami pertumbuhan penjualan menjadi Rp 115,49 miliar atau tumbuh 9,75% YoY. Sementara, segmen perawatan tubuh yang menjadi kontributor utama pendapatan tercatat sebesar Rp 455,35 miliar atau turun 17,95% YoY.

Sementara, untuk UNVR tercatat pendapatan turun 7,80% YoY menjadi Rp 10,28 triliun. Penjualan segmen home and personal care turun 12,63% menjadi Rp 6,85 triliun pada periode Januari-Maret 2021. Sementara, segmen makanan dan minuman meningkat 3,62% menjadi Rp 3,43 triliun.

Secara menyeluruh, ia menilai kinerja emiten segmen FMCG masih belum memuaskan. Namun, di tengah pertumbuhan ekonomi yang negatif terdapat emiten seperti MYOR dan SIDO yang mampu mencatatkan kenaikan penjualan. "Hal ini patut diapresiasi karena emiten masih mampu mencatatkan kinerja yang positif di tengah kondisi sektor yang belum membaik," imbuhnya.

Selanjutnya: Daya beli masyarakat masih belum pulih, Unilever (UNVR) perkuat Inovasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .