KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (
TLKM) telah menyerap belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 15,1 triliun sepanjang semester I-2019. Jumlah ini setara dengan 21,8% pendapatan TLKM yang sebesar Rp 69,4 triliun pada paruh pertama tahun ini. Direktur Keuangan TLKM Harry Mozarta Zen mengatakan, capex tersebut digunakan untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur, baik pada segmen bisnis seluler maupun
fixed line. “Pada bisnis seluler, capex diperuntukkan bagi pembangunan
Radio Access Network (BTS 4G) dan pengembangan sistem IT,” kata Harry di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).
Sepanjang semester-1 2019, anak perusahaan TLKM, yakni Telkomsel telah membangun 15.117 BTS 4G baru. Dengan begitu, total BTS Telkomsel per paruh pertama tahun ini mencapai 204.198 BTS.
Baca Juga: Telkom (TLKM) optimistis pendapatan IndiHome tumbuh double digit, begini strateginya Sementara itu, pada layanan
fixed line, capex digunakan untuk membangun jaringan akses dan infrastruktur tulang punggung
(backbone) berbasis
fiber optic untuk mendukung bisnis
broadband seluler maupun
fixed line. Sepanjang semester I-2019, TLKM menambah 2.600 kilometer jaringan
backbone fiber optic sehingga secara total mencapai 164,2 ribu kilometer. Selain itu, capex juga digunakan untuk pengembangan proyek lain, seperti pembangunan menara. Hingga akhir tahun, TLKM memiliki pedoman alokasi capex sebesar 27% dari total pendapatan. Tahun ini, TLKM memproyeksi pendapatannya dapat tumbuh dalam kisaran
mid to high single digit (5%-9%) dibanding realisasi pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 130,78 triliun.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Selasa (20/8) Dengan hitungan tersebut, TLKM memproyeksi pendapatannya tahun ini dapat mencapai Rp137,32 triliun hingga Rp 142,55 triliun. Dengan begitu, total capex hingga akhir tahun TLKM berkisar antara Rp 37,07 triliun- Rp 38,48 triliun. Angka ini meningkat dari realisasi capex tahun lalu yang sebesar Rp 33 triliun.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Harry mengatakan bahwa sebesar 40%-50% dari total capex dimanfaatkan untuk sektor bisnis
mobile. Sementara sisanya digunakan untuk bisnis
non-mobile. Mayoritas belanja modal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur tulang punggung jaringan, baik berupa kabel laut ataupun
fiber optic di darat. TLKM juga akan meningkatkan infrastruktur untuk mendukung akses ke pelanggan baik berupa
fiber to the home (FTTH) ataupun BTS 4G. “Capex tahun ini meningkat dari tahun lalu karena kami juga akan mulai bangun data
data center,” kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .