KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih memberikan kebijakan likuiditas longgar di tengah proses pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ini didorong oleh kebijakan quantitative easing (QE) dan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 dengan pembelian SBN di pasar perdana. “Likuiditas longgar, didukung baik QE yang besar dan pembelian SBN oleh kami. Likuiditas selama ini belum pernah selonggar ini,” ujar Perry dalam silaturahmi keluarga besar ISEI 2021, Senin (5/7).
Perry memerinci, dari awal tahun hingga akhir semester I 2021 atau per 30 Juni 2021, BI sudah mengguyur likuiditas di perbankan sebesar Rp 97,34 triliun. Dengan demikian, sejak tahun 2020, berarti total injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan telah mencapai Rp 823,9 triliun atau setara 5,32% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara itu, pembelian SBN di pasar perdana untuk APBN 2021 dari awal tahun hingga 30 Huni 2021 mencapai Rp 120,83 triliun.