Sepanjang tahun 2010 Bulog Impor 830.000 ton beras



JAKARTA. Guna menambah cadangan stok beras, Perum Bulog berniat untuk mengimpor beras dari Thailand. Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Ali Moeso mengatakan, jumlah impor beras dari Thailand sebesar 230.000 ton. Dus, impor beras Indonesia sepanjang tahun 2010 mencapai 830.000 ton. "Dalam dua pekan ke depan kita akan teken perjanjian impor beras dengan Thailand," kata Sutarto di Gedung Antara, Kamis (2/11).

Sutarto menambahkan, Perum Bulog telah mengantongi cadangan beras hingga 1,2 juta ton. Stok beras itu berasal dari beras impor Thailand sebesar 600.000 ton. Hingga akhir tahun ini, Perum Bulog menargetkan akan menambah stok beras sebesar 300.000 ton. Dengan demikian, di akhir tahun, stok beras Perum Bulog bisa mencapai 1,5 juta ton.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu bilang, stok beras yang harus Indonesia miliki sebanyak 1,5 juta ton itu untuk mengamankan konsumsi beras dalam negeri dalam tiga bulan kedepan. "Sebelum panen raya pada bulan Maret 2011, kami akan melakukan operasi pasar (OP) 300.000 ton beras untuk menjaga harga beras tidak melambung tinggi," kata Mari.


Idealnya, harga beras OP lebih murah Rp 500-Rp 700 per kilogram (kg) dibawah harga pasar. Terkait dengan harga beras, Sutarto mengatakan, trend harga beras di pasar internasional terus terbang tinggi. Misalnya, harga impor beras kualitas premium dari Thailand naik 5%. Saat ini harga di atas kapal (FOB) untuk harga beras Thailand sebesar US$ 540 ton. "Harga ini adalah harga tertinggi saat ini," jelas Sutarto. Padahal sebelumnya, harga beras pada pekan lalu masih berada di level US$ 525 hingga US$ 530 perton.

Kenaikan harga beras di pasar internasional ini, kata Sutarto yang menjadi pemicunya adalah gangguan produksi di sejumlah negara produsen. Bahkan, saat ini dunia kehilangan pasokan beras sebesar 2 juta ton. Sehingga wajar jika harga beras impor terus menanjak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini