JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Merck Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 930 miliar di sepanjang tahun 2012. Jika dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya, pendapatan emiten berkode MERK ini meningkat tipis, yaitu sebesar 1,19 %. Di tahun 2011, pendapatan MERK hanya sebesar Rp 919 miliar. Tahun lalu, divisi bisnis farmasi Merck Serono menjadi kontributor penjualan terbesar bagi pendapatan perusahaan itu. Nilainya sebesar Rp 495 miliar atau sekitar 43% dari total pendapatan MERK. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan penjualan produk obat-obat resep pada tahun 2011 yang sebesar Rp 419 miliar. Penyumbang terbesar berikutnya adalah divisi bahan kimia yang menyetor sekitar 39% dari total pendapatan Merck. Pendapatan dari produk-produk kimia seperti reagensia, instrumen, dan alat uji pigmen naik sebesar 12% menjadi Rp 359 miliar. Di tahun 2011, divisi ini hanya mencatatkan pendapatan senilai Rp 320 miliar. Terakhir, unit usaha consumer health yang menjual obat-obat tanpa resep menyumbang sekitar 18 % dari total pendapatan. Nilainya sebesar Rp 166 miliar.
Sepanjang Tahun 2012, Laba MERK Anjlok 53,27%
JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Merck Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp 930 miliar di sepanjang tahun 2012. Jika dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya, pendapatan emiten berkode MERK ini meningkat tipis, yaitu sebesar 1,19 %. Di tahun 2011, pendapatan MERK hanya sebesar Rp 919 miliar. Tahun lalu, divisi bisnis farmasi Merck Serono menjadi kontributor penjualan terbesar bagi pendapatan perusahaan itu. Nilainya sebesar Rp 495 miliar atau sekitar 43% dari total pendapatan MERK. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan penjualan produk obat-obat resep pada tahun 2011 yang sebesar Rp 419 miliar. Penyumbang terbesar berikutnya adalah divisi bahan kimia yang menyetor sekitar 39% dari total pendapatan Merck. Pendapatan dari produk-produk kimia seperti reagensia, instrumen, dan alat uji pigmen naik sebesar 12% menjadi Rp 359 miliar. Di tahun 2011, divisi ini hanya mencatatkan pendapatan senilai Rp 320 miliar. Terakhir, unit usaha consumer health yang menjual obat-obat tanpa resep menyumbang sekitar 18 % dari total pendapatan. Nilainya sebesar Rp 166 miliar.