KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 20% dibandingkan dengan tahun lalu. Direktur Keuangan DEAL, Nur Hasanah menjelaskan target didasarkan pada kondisi makro ekonomi Indonesia. "Melihat kondisi makro ekonomi dan paparan publik, perseroan berharap pertumbuhan penjualan tahun ini bisa meningkat 20% dibandingkan tahun lalu," ujarnya kepada Kontan, Jumat (3/2). Ia melanjutkan tahun ini pihaknya belum menentukan pasti besaran angka capex. Hal ini disebabkan Perseroan masih berfokus pada penyelesaian kontrak yang sudah diterima dan saat ini belum memerlukan capex.
Baca Juga: Hero Supermarket (HERO) Akan Menambah Gerai Baru pada Tahun 2023 Dengan demikian, pihaknya juga belum memiliki rencana untuk menambah kapal baru tahun ini. DEAL juga mengungkapkan tantangan tahun ini adalah menghadapi masalah pendanaan. DEAL menjelaskan, pendanaan masih merupakan tantangan utama perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan melakukan ekstensifikasi usaha. Tantangan ini merupakan imbas pandemi yang terjadi pada 2020-2021. "Akibat pandemi, kinerja keuangan perseroan terdampak sangat signifikan, sehingga dalam prosesnya Perseroan sedang menjaga dan membuka peluang
strategic partnership dalam upaya untuk terus berkembang dan bertumbuh," jelasnya lagi. Berdasarkan laporan keuangan DEAL periode kuartal III 2022, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 66,2 miliar atau naik 13% dari sebelumnya Rp 65,1 miliar di periode yang sama tahun 2021. Raihan pendapatan DEAL dikontribusi dari pengiriman barang Rp 51,1 miliar dan jasa konstruksi Rp 15,1 miliar di periode Januari sampai September 2022. Dari sisi beban pendapatan, DEAL mencatat total beban pokok pendapatan turun 15,5% menjadi Rp 50,3 miliar dari Rp 59,6 miliar. Sehingga laba kotor yang dibukukan menjadi Rp 15,7 miliar di kuartal III-2022. DEAL mencatatkan rugi usaha yang dibukukan Rp 3,9 miliar di kuartal III-2022.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Bidik Penjualan Lahan JIIPE Hingga 75 Hektare di 2023 Setelah dikurangi beban-beban neto sebesar Rp 598,6 juta, perseroan masih membukukan rugi neto tahun berjalan sebesar Rp 4,5 miliar. Lebih lanjut, walau masih mencetak kerugian, DEAL mengakui bahwa kinerja tahun 2022 lebih baik bila dibandingkan dengan tahun 2021. "Perseroan melihat kinerja tahun lalu sangat jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya, di mana dapat dilihat dalam beberapa indikator dalam sebagian kinerja keuangan perseroan dan pertumbuhan pendapatan. Meskipun dalam prosesnya belum sesuai dengan target, perseroan optimis bahwa kinerja tahun 2023 bisa lebih baik dibandingkan tahun 2022," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi