Sepanjang Tahun 2023, Total Bangun (TOTL) Kejar Kontrak Baru Rp 2,6 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatat penerimaan kontrak di tahun 2022, didapatkan dari beragam proyek. 

Sekretaris Perusahaan TOTL Anggie S. Sidharta menyebutkan perolehan kontrak senilai Rp2 triliun tersebut diperoleh dari proyek bangunan sekolah, hotel, pusat perbelanjaan, mixed use, hingga industru perkantoran. Pada 2022, TOTL mengantongi kontrak baru melebihi dari target yang ditetapkan, yakni Rp 2 triliun. 

Melihat hal tersebut, TOTL tahun ini menargetkan kontrak baru 2023 dapat tumbuh 30% dari target 2022 atau sebesar Rp 2,6 triliun. 


"Adapun pada Februari 2023 sendiri, TOTL sudah meraih kontrak baru sebesar Rp 65 miliar," jelas Anggie kepada Kontan, Rabu (10/5). 

Baca Juga: Timah (TINS) Proyeksi Permintaan Kembali Pulih pada Kuartal II 2023

Sebagai informasi, di kuartal I 2023 TOTL membukukan pendapatan usaha Rp 618,86 miliar, meningkat 3,80% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 596,17 miliar. 

Hingga akhir Maret 2023,TOTL mengantongi laba bersih sebesar Rp 29,68 miliar meningkat 8,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 27,31 miliar.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 3,06 triliun hingga akhir Maret 2023 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 2,99 triliun. Pos liabilitas perseroan Rp 1,79 triliun hingga akhir Maret 2023 naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,75 triliun. 

Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 1,26 triliun hingga akhir Maret 2023 naik dari akhir tahun lalu Rp 1,24 triliun. 

Anggie optimistis akhir 2023 akan mampu meraih target pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun, serta laba bersih sebesar Rp 95 miliar. 

Baca Juga: Kondisi Pasar Pulih, Mandom Indonesia (TCID) Incar Kenaikan Penjualan Dua Digit

Di sisi lain, TOTL menyadari terdapat sejumlah tantangan eksternal antara lain dinamika situasi politik global, yang berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi nasional dan kenaikan harga bahan baku serta Pemilu yang akan dihadapi di tahun 2024.

"Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, Total Bangun Persada telah melaksanakan sejumlah inisiatif strategis guna mempertahankan kinerja, antara lain dengan menerapkan kebijakan optimalisasi kelebihan biaya yang secara efektif telah mendorong tingkat efisiensi dalam pelaksanaan proyek, dengan tetap mempertahankan kualitas dan pelayanan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi