Sepanjang Tahun Ini, Bukalapak (BUKA) Targetkan Pendapatan hingga Rp 4,75 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 35% atau sebesar Rp 4,75 triliun pada 2023. Emiten teknologi ini juga membidik adjusted EBITDA bisa positif di Kuartal IV-2023. 

President Bukalapak Teddy Oetomo menjelaskan berharap pendapatan BUKA bisa meningkat hingga double digit di kisaran 17% sampai dengan 31% dibandingkan pencapaian 2022. 

Untuk gambaran, Bukalapak mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 3,61 triliun di 2022. Raihan itu melejit 93,58% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari Rp 1,86 triliun pada 2021. 


"Di 2023 kami memasang target pendapatan bisa mencapai Rp 4,25 triliun sampai dengan Rp 4,75 triliun. Kami berharap tahun ini tidak flat, tetapi akan terus meningkat," kata Teddy, Kamis (4/5). 

Baca Juga: Pendapatan Panorama Sentrawisata (PANR) Diproyeksikan Tumbuh Dua Kali Lipat Tahun Ini

Di kuartal I-2023, BUKA mencatatkan pendapatan bersih sekitar Rp 1 triliun atau tumbuh 27,68% secara tahunan. Nilai tersebut mencapai 22% dari target yang dicanangkan Bukalapak. 

Untuk adjusted EBITDA, lanjut Teddy, pihaknya memasang target untuk setiap kuartal. Pada periode Januari–Maret 2023, EBITDA yang disesuaikan BUKA mencapai minus Rp 209 miliar. 

Capaian tersebut lebih baik 2% dari target BUKA di kisaran minus Rp 225 miliar sampai minus Rp 200 miliar. Untuk Kuartal II-2023, Bukalapak mengincar adjusted EBITDA berada di kisaran minus Rp 175 miliar sampai minus Rp 150. 

"Di Kuartal III-2023 adjusted EBITDA mencapai minus Rp 125 miliar sampai minus Rp 100 miliar. Harapannya di Kuartal IV-2023, kami bisa mencapai adjusted EBITDA positif," ucap Teddy. 

Baca Juga: Siapkan Capex Rp 800 Miliar, Dharma Satya Nusantara (DSNG) Bangun PKS Anyar di Kalbar

Kalau dicermati, Bukalapak mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 971,02 miliar per Maret 2023. Nilai tersebut berbalik dari laba bersih Rp 14,55 triliun pada Maret 2022. 

Hal ini disebabkan oleh rugi investasi yang belum dan sudah terealisasi BUKA sebesar Rp 783,73 miliar di Maret 2023. Posisi tersebut berbalik dari laba senilai Rp 15,49 triliun per Maret 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi