KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten teknologi PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menyatakan, tahun 2024 optimis pendapatan akan tumbuh hingga 20% dibandingkan dari proyeksi pendapatan tahun 2023 sebesar Rp 140 miliar. Presiden Direktur Jasnita Telekomindo, Yentoro Hadiwibowo mengatakan target pendapatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan teknologi yang semakin cepat serta pergeseran menuju layanan digital yang lebih terintegrasi. "Layanan kami semakin bertambah. Jadi kadang-kadang client itu tadinya cuma beli satu (layanan) sekarang bisa beli lebih dari satu," kata Yentoro saat ditemui Kontan, Rabu (18/1).
JAST memiliki sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja. Pertama, perseroan akan memfokuskan
smart city pada layanan CCTV
surveilance dan
video management sistem berbasis
artificial intelligence.
Baca Juga: Jasnita (JAST) Luncurkan CCTV Surveilance Berbasis AI Yentoro menjelaskan bahwa layanan ini bakal menyasar pasar pemerintahan, perusahaan perbankan, ritel modern, pengembang properti hingga kawasan industri. Dirinya mengungkapkan bahwa perseroan menargetkan
marketing sales sekitar Rp 4,5 miliar dari layanan tersebut sepanjang tahun 2024. Untuk harga dari jual layanan tersebut bervariatif antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000 untuk satu
subscription per bulan. "Harga itu tergantung fitur, kita ada dari
basic, intermediate hingga
advance," ucapnya. Kedua, JAST akan semakin gencar melakukan sosialisasi Layanan Panggilan Darurat 112, agar Pemerintah Daerah semakin sadar pentingnya penyelenggaraan Layanan Panggilan Darurat 112 sesuai Permenkominfo 10/2016. Ditargetkan akan melayani 100 Kabupaten/Kota. Ketiga, layanan jasa JASCloud dan Omnichannel. Perseroan akan terus mengejar tender pengadaan
contact center dan melakukan melakukan
up-selling dan
cross selling dengan penetrasi kepada perusahaan klien
call center maupun
cloud communication dengan menawarkan solusi
smart city,
video management system, serta
omnichannel. Ekspansi juga terus dilakukan JAST untuk mendukung pengembangan
market, melalui CCX PTE LTD (atau dahulu PH1 Innovax PTE LTD) salah satu anak perusahaan untuk meningkatkan
market di Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Baca Juga: Begini Strategi Indosat (ISAT) Perkuat Segmen Bisnis Internet Rumah Hingga akhir periode September 2023, JAST membukukan pendapatan sebesar Rp 93,98 miliar. Angka ini tumbuh signifikan 79,61%
year on year (YoY) dibandingkan semula Rp 52,32 miliar per akhir September 2022. Dari sisi
bottom line, Jasnita masih harus menanggung rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,05 miliar. Namun, angka itu sudah jauh menyusut daripada Rp 7,57 miliar pada posisi yang sama tahun sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi